“Tak hanya itu, sektor perikanan dan peternakan juga merupakan sektor utama wilayah ini. Di sektor tambang, Aceh Tamiang memiliki pusat produksi minyak yang telah eksis sejak puluhan tahun silam. Semua ini merupakan penunjang utama bagi Pendapatan Asli Daerah, terutama setelah lahirnya Undang-undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Tamiang yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Timur,” imbuh Nova.
Tak semata menyampaikan puja-puji akan sejumlah prestasi yang sukses digapai Aceh Tamiang, dalam amanatnya gubernur juga mengingatkan Pemkab Aceh Tamiang agar tidak berpuas diri dan selalu mengantisipasi potensi hambatan dan gangguan.
Beberapa potensi gangguan yang disampaikan gubernur di antaranya ancaman banjir yang kerap terjadi dan hingga saat ini masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama. Selanjutnya, upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga menjadi tugas bersama. Begitu juga dengan peningkatan mutu pendidikan, kualitas kesehatan masyarakat, dan juga upaya meningkatkan pendapatan daerah.
Selain itu, gubernur juga mengingatkan ancaman stunting yang masih tinggi. Stunting menjadi salah satu hal yang harus ditangani agar SDM Aceh Tamiang lebih berkualitas.
“Masalah stunting ini tidak boleh kita sepelekan karena menyangkut masa depan bangsa. Untuk itu Tim Percepatan Penurunan Stunting Aceh Tamiang harus bekerja keras menjalankan program yang sudah ditetapkan. Kita berharap Aceh Tamiang dapat berkontribusi menurunkan angka stunting di Aceh,” kata Nova.
Untuk menjalankan semua misi perbaikan tersebut, Gubernur mengingatkan para pemangku kebijakan selalu optimis dapat mengatasi tantangan dan hambatan itu.
“Kita harus yakin, hari esok akan lebih baik, karena kita percaya Firman Allah SWT: “Inna maal ’usri yusra.” Sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. Karena itu, sekali lagi saya ingatkan, kerjasama antar pihak harus kita perkuat,” ujar Nova mengingatkan.
Dalam amanatnya, gubernur juga mengingatkan, sama seperti yang akan terjadi di Pemerintahan Aceh, Pemkab dan Pemko lainnya di Aceh, masa kepemimpinan Pemerintahan Aceh Tamiang yang sekarang akan berakhir beberapa bulan ke depan. Selama hampir dua tahun setelah itu, daerah ini akan dipimpin penjabat bupati.