Sementara itu, Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam sambutannya pada acara itu mengatakan, pembangunan Masjid Al Munawwarah ini berasal dari donasi yang dikumpulkan oleh masyarakat Aceh.
Sehari pasca gempa melanda provinsi itu, kata Nova, dirinya selaku Gubernur Aceh menyerukan penggalangan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa.
“Sekda Aceh Taqwallah, kemudian menugaskan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Aceh Ilyas Yunus untuk berkoordinasi dengan Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Aceh Nasir Nurdin, guna menggalang bantuan dari masyarakat, Satuan Kerja Pemerintah Aceh beserta jajarannya, dan Pemerintah Kabupaten/Kota,” kata gubernur.
Lebih lanjut, penggalangan bantuan tersebut kata gubernur didukung penuh oleh Pemerintah Aceh dengan dibukanya rekening khusus untuk menampung donasi di Bank Aceh Syariah.
“Alhamdulillah, total donasi yang berhasil dihimpun mencapai lebih kurang Rp 1.210.000.000,” kata gubernur.
Selanjutnya Nova menjelaskan, pihaknya menugaskan Tim Aceh untuk melakukan assesment ke Sulbar, guna menentukan sasaran pemanfaatan bantuan. Kemudian, tim tersebut dengan berkoordinasi bersama Pemprov Sulbar dan Pemda Mamuju, turun ke beberapa lokasi untuk mensurvei masjid dan rumah ibadah yang hancur akibat gempa.
Setelah menerima laporan hasil assesment tim, dari empat calon lokasi pembangunan masjid di Kabupaten Mamuju, diputuskanlah bahwa donasi akan dimanfaatkan sepenuhnya untuk membangun kembali Masjid Al Munawarah.
Keputusan itu, kata gubernur muncul karena beberapa pertimbangan, antara lain kondisi Masjid Al-Munawarah yang hancur total akibat gempa, sedangkan lokasinya sangat strategis dengan view menghadap laut di pinggiran Jalan Poros Mamuju-Majene, serta menjadi tempat singgah pengemudi dan para penumpang sebelum memasuki Kota Mamuju.
“Rencana pembangunan ini kemudian kita diskusikan bersama masyarakat, alim ulama serta Pemerintah Sulbar dan Mamuju. Alhamdulillah, semua sepakat dan hari ini kita akan memulai pembangunannya dengan diawali seremonial peletakan batu pertama,” kata gubernur.