Beberapa pekan lalu, Illiza juga bertemu langsung dengan para pedagang yang menempati eks bangunan Pasar Aceh Shopping Center yang akan dibongkar pemerintah karena sudah tidak layak pakai.
“Alhamdulillah, dengan semangat kebersamaan, kita sepakat melakukan relokasi sementara ke Pasar Aceh Baru.”
“Langkah ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga membangun semangat dan harapan baru. Insya Allah, Pasar Aceh yang baru akan lebih representatif, aman, nyaman, dan tetap Islami sebagai pasar rakyat,” ujarnya.
Ke depan, Pemko Banda Aceh akan terus mendukung revitalisasi pasar, pemberdayaan UMKM, dan pembinaan generasi muda kreatif.
Apresiasi turut disampaikan wali kota kepada Bank Indonesia, Bank Aceh Syariah, Telkom, dan semua pihak yang telah berkontribusi dan berkolaborasi dalam menyukseskan acara tersebut.
Berdasarkan informasi dari Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) Banda Aceh, Festival Kemerdekaan Pasar Aceh dan Pasar Al-Mahirah menghadirkan lebih dari 30 mitra, mulai dari perbankan, instansi pemerintah, BUMD, industri kecantikan, talent agency hingga UMKM.
Festival ini juga inklusif dan ramah untuk semua usia. Rangkaian acaranya antara lain, lomba mewarnai, diskusi inkubasi ide pengembangan Pasar Aceh, pelatihan konten kreator bagi pedagang, hingga aneka lomba khas pasar dari seperti kukur kelapa, potong ayam, potong ikan, dan lomba masak sehat murah dan enak.
Tak kalah semarak, 32 merchant tampil dalam fashion show bersama Dekranasda Banda Aceh yang melibatkan 30 model profesional dan 30 make-up artist serta didukung Bazar UMKM dan booth promosi menghadirkan produk serta kuliner khas Banda Aceh.