Ketua ISEI Cabang Aceh, Makmur Budiman menyerahkan paket sembako secara simbolis kepada mahasiswa Unsyiah dan UIN Ar-Raniry yang berdiam diri di asrama, Kamis (2/4).
Banda Aceh — Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Banda Aceh, menyalurkan bantuan sebanyak 250 paket sembako kepada mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan Universitas Islam Negri (UIN) Ar – Raniry Banda Aceh yang stay at home (berdiam diri) di asrama kampus setempat.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Ketua ISEI Cabang Banda Aceh, H Makmur Budiman SE, Kamis (2/4). Turut hadir Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh, Zainal Arifin Lubis, Zulkifli Harun atau Zul Sotek, Kepala Asrama Mahasiswa atau Kopelma Unsyiah, Amiruddin, perwakilan mahasiswa Unsyiah, perwakilan mahasiswa UIN Ar-Raniry dan pengurus ISEI Banda Aceh.
Bantuan sembako ISEI Peduli Covid-19 itu dibagi kepada mahasiswa Unsyiah yang berada di asrama dan mahasiswa UIN Ar – Raniry masing-masing sebanyak 125 paket.
Makmur Budiman mengatakan, pemberian paket sembako kepada mahasiswa yang stay di asrama karena kondisi Aceh yang pandemic wabah Coronavirus Disease (Covid- 19), sehingga mahasiswa tetap nyaman berada di asrama.
“Bantuan ISEI Aceh Peduli Covid-19 ini untuk membuat mahasiswa nyaman dan tenang saat berada di asrama,” katanya dalam acara prosesi penyerahan secara simbolis sembako kepada mahasiswa di halaman Kopelma Unsyiah, Kamis 2 April 2020.
Makmur berharap, agar mahasiswa baik Unsyiah atau UIN Ar – Raniry juga kepada mahasiswa lainnya terus berada di rumah dalam kondisi isolasi diri hingga batas waktu yang ditentukan pemerintah.
“Semoga banyak rekan – rekan pengusaha lainnya yang nantinya akan menyumbang sembako kepada adik – adik mahasiswa yang berada di asrama atau kos-kosan untuk stok sembako yang memadai,” kata Makmur.
Sementara koordinator ISEI Peduli yang juga Wakil Ketua ISEI Cabang Banda Aceh, Dr. Rustam Effendi menjelaskan program ISEI Peduli akan terus dilaksanakan dalam rangka membangun rasa kepedulian sesama anggota juga kepada masyarakat luas.
“Jika masih ada mahasiswa yang tergolong kurang mampu dan bertahan di asrama atau pondokan di kampus mohon diinfokan agar mereka nyaman berada di asrama,” kata Rustam Effendi. (m)