Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Iswanto Luncurkan Buku Kedudukan, Tugas dan Fungsi Lembaga Adat Aceh Besar

Pj Bupati Aceh Besar didampingi Asisten 1 Farhan AP saat meluncurkan buku Kedudukan, Tugas dan Fungsi Lembaga Adat Aceh Besar di Gedung Dekranasda, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Rabu (10/1)

GANI— Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto meluncurkan buku kedudukan, tugas dan fungsi Lembaga Adat Kabupaten Aceh Besar yang diterbitkan oleh Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Besar di Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Rabu (10/1/2024).

Iswanto mengucapkan terima kasih dan memberi apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras sehingga pada hari ini Buku Kedudukan, Tugas, dan fungsi Lembaga Adat di Kabupaten Aceh Besar dapat dilaunching atau diluncurkan.

“Dalam hal ini terkhususnya apresiasi kepada jajaran MAA Aceh Besar atas kehadiran buku ini, dimana di tengah kesibukan para pengurus MAA Kabupaten Aceh Besar masih sempat meluangkan waktu mewarisi pemikiran dan pengetahuan ke dalam llbentuk lembaran buku,” ujarnya.

Iswanto mengatakan, dengan hadirnya buku Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Lembaga Adat di Aceh Besar ini menunjukkan keseriusan lembaga Majelis Adat Aceh Besar mendokumentasikan dan merawat khazanah pengetahuan adat lewat literasi.

Karena menurutnya, Lembaga Adat dan Majelis Adat merupakan Lembaga penting dalam merawat dan menentukan keberlangsungan identitas keacehan. Keberadaan Lembaga adat mempengaruhi dan menopang sendi kehidupan Masyarakat Aceh.

“Keberadaan lembaga adat menjadi pilar utama dalam penguatan adat istiadat, mengingat pemerintahan adat dan lembaga adat sebagai basis utama pembangunan masyarakat,” ucapnya.

Iswanto berharap kehadiran buku yang ditulis para pengurus adat di Aceh Besar ini dapat dijadikan pedoman dalam rangka menjaga keberlangsungan adat di Aceh Besar serta kita berharap dapat memberi pengetahuan adat yang kompleks terhadap eksistensi lembaga adat, khususnya praktik-praktik adat yang harus dijaga.

“Saya berharap buku yang menuntun kita pembaca dalam memahami keberadaan lembaga adat di Aceh Besar yang disandarkan pada semangat adat dan syariat Islam ini, dapat menjadi bahan bacaan yang menarik bagi semua pihak dan dapat menjadi rujukan dan referensi penting bagi pembinaan dan pengembangan adat dan budaya Aceh Besar dimasa yang akan datang,” imbuhnya.

Iswanto juga mengucapkan terima kasih kepada tim penulis dan pihak-pihak yang telah mendukung penerbitan buku ini.

“Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada tim penulis dan kepada semua pihak yang telah mendukung penerbitan buku ini, semoga karya besar ini dapat bernilai sebagai amal jariyah di sisi Allah. Teruslah berkarya demi pelestarian dan pengembangan adat-budaya Aceh Besar,” ungkapnya.

Kepala Sekretariat MAA Aceh Besar Salamuddin MZ mengatakan secara prinsip, buku ini memberikan suatu ketajaman analisa dan aplikasi dalam konteks normatif dan praktis.

Menurutnya, buku ini menuntun pembaca dalam memahami keberadaan lembaga adat yang disandarkan pada semangat adat dan syariat Islam.

“Kami merasa bangga, penulis yang kesehariannya bergelut dalam kajian adat dan melakukan praktek nyata pada Lembaga Adat Aceh, mampu melahirkan tulisan monumental ini,” ujarnya.

“Bagi kami di kesekretariatan yang bertugas mengurus keperluan administrasi sebagai basis dalam menggerakkan Majelis Adat Aceh Kabupaten Aceh Besar, buku ini penting untuk ditelaah lebih lanjut, khususnya bagaimana menghubungkan lembaga adat Aceh dengan kesadaran manusia dalam perilaku se sehari-hari,” tambahnya.

Sejauh ini, menurut Salamuddin buku serupa, memang belum begitu banyak ditemukan dalam khazanah literasi pengetahuan adat di Aceh, yang mampu mengkombinasikan antara kajian historis dan kekinian.

“Buku ini banyak mengupas sejarah lembaga adat, fungsi lembaga adat Aceh, hingga kewenangan pengurusan/pengelolaan lembaga adat sebagai sumber nilai dan identitas yang digambarkan dalam kelompok masyarakat Aceh,” terangnya.

Salamuddin mengharapkan hadirnya karya ini, mampu mengubah cara berpikir dan perilaku masyarakat dalam beragama, baik dalam bidang adat budaya, sehingga mampu menghadirkan dampak langsung dalam kehidupan masyarakat.

“Dalam pandangan kami, buku ini sangat berguna bagi para pembaca, para politisi bahkan bagi penggiat Agama, sosial dan Budaya khususnya bagi masyarakat Aceh, semoga buku ini mampu mengkomunikasikan perilaku masyarakat gampong dalam dimensi Adat budaya lokal yang kental dengan spiritualitas didasari pada kearifan lokal (local wisdom),” harpanya. (IA)

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net

Lainnya

Majelis Hakim PN Bireuen menjatuhkan vonis terhadap dua terdakwa kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), yakni R dan JS. (Foto: Ist)
Kasus penghilangan barang bukti kasus dugaan politik uang dalam Pilkada Banda Aceh 2024 dilaporkan ke polisi. (Foto: Ist)
Kapolres Aceh Utara AKBP Trie Aprianto memperlihatkan barang bukti kasus curanmor dalam konferensi pers di Mapolres, Kamis (24/7). (Foto: For Infoaceh.net)
Pemko Banda Aceh melalui Dinas Pangan Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DP2KP) bekerja sama dengan Perum BULOG Kanwil Aceh, Kamis (24/7) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) guna menekan kenaikan harga beras di pasar. (Foto: Ist)
Bupati Aceh Besar Muharram Idris menyambut kunjungan Duta Perwakilan Palestina Syekh Samih Kamel Hajjaj di ruang kerjanya, Jantho, Kamis (24/7). (FOTO/MC ACEH BESAR)
Jamaah haji asal Aceh Utara, Ishak Muhammad Ali (82), yang dirawat di RS King Salman, Madinah, meninggal dunia, Kamis, 24 Juli 2025, pukul 09.56 Waktu Arab Saudi. (Foto: Ist)
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko membuka Kejuaraan Badminton Kapolda Aceh Cup 2025 di GOR KONI Aceh, Kamis, 24 Juli 2025. (Foto: Ist)
Relawan Jokowi Yakin Roy Suryo cs Dipenjara di Kasus Tudingan Ijazah Palsu: Game Over!
Target 10 ribu langkah per hari untuk hidup sehat ternyata tidak sepenuhnya wajib. Sebuah studi besar berskala global menemukan bahwa 7 ribu langkah sehari sudah cukup signifikan menurunkan risiko kematian dan penyakit kronis.
Kecerdasan buatan (AI) kian merasuk dalam kehidupan anak-anak Indonesia. Namun, di balik pesatnya teknologi, pemerintah dinilai belum sigap menangani potensi dampak psikologis yang mengintai generasi muda.
DPP PKS mengumumkan susunan pengurus Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) se-Indonesia periode 2025–2030, pada Kamis, 24 Juli 2025 di Kantor DPP PKS, Jakarta. (Foto: Dok. DPP PKS)
Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan dukungan penuh terhadap revisi Undang-Undang No 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah dalam Rapat Paripurna ke-25 DPR RI, Kamis (24/7/2025).
Polda Jawa Tengah mengungkap korban luka bentrokan massa pro dan kontra saat pengajian yang dihadiri Habib Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, sebanyak 15 orang. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya anggota polisi.
Kejati Aceh bersama Kodam IM melaksanakan apel gelar kesiapan pengamanan Kejati dan Kejari se-Wilayah Aceh di halaman kantor Kejati Aceh, Kamis (24/7). (Foto: Infoaceh.net/Muhammad Saman)
PDIP Yakin Hasto Divonis Bebas Besok
4 Polisi Terluka Buntut Bentrok Ormas Perjuangan Walisongo dengan FPI
Satu dari 9 Korban Bentrok saat Acara Habib Rizieq di Pemalang Terluka Parah di Kepala
Korban dari Perjuangan Walisongo Lebih Banyak, Siapa Dalang di Balik Bentrokan Acara IB HRS di Pemalang?
Satria Arta Kumbara yang jadi Tentara Bayaran Rusia Terlilit Utang Rp 750 Juta serta Terlibat Judol dan Pinjol
Jangan Sampai Bernasib Seperti Tom Lembong
Tutup
Enable Notifications OK No thanks