INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Aceh

Jamaah Haji Aceh Terima Layanan Buruk di Tanah Suci, Ungkap Kondisi Memprihatinkan!

Last updated: Minggu, 8 Juni 2025 02:07 WIB
By Samsuwar
Share
6 Min Read
Kondisi memprihatinkan dialami jamaah haji Aceh di Mina, jamaah perempuan dan laki-laki bercampur, yang seharusnya dipisah. (Foto: Ist)
Kondisi memprihatinkan dialami jamaah haji Aceh di Mina, jamaah perempuan dan laki-laki bercampur, yang seharusnya dipisah. (Foto: Ist)
SHARE
  • Lansia Terlantar, Tenda Campur Laki-laki dan Perempuan di Mina

Mekkah, Infoaceh.net — Kondisi pelayanan terhadap jamaah haji Indonesia khususnya asal Aceh tahun ini menuai sorotan tajam. Sejumlah laporan jamaah dari Tanah Suci menyebutkan bahwa banyak jamaah, terutama yang berusia lanjut, mengalami keterlantaran selama puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Jamaah yang seharusnya mendapatkan layanan khusus karena faktor usia dan kesehatan, justru tampak tidak terurus. Bahkan, skema tanazul (pemulangan lebih awal bagi jamaah sakit atau lansia) dan murur (pengganti wukuf dengan hanya melintas di Arafah) yang selama ini menjadi solusi alternatif dalam manasik haji, disebut tidak dijalankan secara optimal.

Ketua Komisi IV DPRK Pidie Jaya, Teuku Guntara saat bertemu Ketua Komisi IV DPRA, drh Nurdiansyah Alasta. (Foto: Ist)
DPRK Pidie Jaya Usul Jalan Meureudu–Geumpang Prioritas 2026

“Jamaah tua dianggap murur, tapi tidak ada penanganan. Mereka dibiarkan begitu saja, tidak ada yang mengatur atau mendampingi secara resmi. Tanazul pun seolah hanya nama, tidak terlihat implementasinya di lapangan. Akhirnya kami saling bantu sendiri,” ungkap salah seorang jamaah haji Aceh yang menyampaikan kondisi memprihatinkan tersebut kepada Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) Alfian, lewat pesan WhatsApp (WA), Sabtu (7/6/2025).

- ADVERTISEMENT -

Situasi ini diperparah oleh ketiadaan koordinasi dari pihak syarikah—perusahaan penyedia layanan haji yang biasanya bekerja sama dengan pemerintah Arab Saudi untuk mengatur logistik, transportasi, dan akomodasi jamaah.

Sejumlah jamaah menyampaikan bahwa tidak terlihat adanya aktivitas syarikah dalam menangani kelompok-kelompok lansia atau jamaah yang membutuhkan bantuan.

- ADVERTISEMENT -
Bupati Aceh Besar Muharram Idris memberi arahan saat Presentasi Renja OPD 2026 di Meuligo Bupati Aceh Besar, Kota Jantho, Senin (13/10).
Syech Muharram: 2026 Harus Bawa Perubahan Nyata untuk Rakyat Aceh Besar

“Sepertinya pemerintah Indonesia belum membayar atau belum menjalin kontrak dengan syarikah secara tuntas. Tidak ada petugas syarikah yang mengurus logistik. Tenda-tenda tidak siap, air dan makanan terlambat, bahkan petugas haji sendiri tampak kebingungan,” ungkap jamaah haji Aceh dalam pesan tertulis yang dikirimkan ke Alfian MaTA.

Salah satu pelanggaran paling serius terjadi saat pergerakan jamaah dari Arafah ke Muzdalifah. Dalam tata cara haji, mabit (bermalam) di Muzdalifah merupakan salah satu wajib haji.

Namun, berdasarkan kesaksian jamaah, sebagian dari mereka langsung dibawa ke Mina, tanpa singgah di Muzdalifah sama sekali.

Tim Sosial Dinas Sosial Aceh bersama Pendamping Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial melakukan asesmen terhadap 3 anak yang membutuhkan perlindungan khusus.
Orang Tua Tak Mampu, Dinsos Aceh Selamatkan Tiga Anak dari Situasi Rentan di Aceh Utara

“Ini fatal. Jamaah seharusnya mabit di Muzdalifah meski hanya sebentar. Tapi beberapa bus langsung menuju Mina. Kami tidak tahu apakah ini karena kurangnya bus, atau memang tidak ada pengaturan. Yang jelas, ini bisa berdampak pada keabsahan ibadah mereka,” kata jamaah haji yang tergabung dalam kloter Aceh.

- ADVERTISEMENT -

Kondisi di Mina: Tidak Manusiawi dan Tidak Syar’i

Di Mina, tempat jamaah menjalani ritual lempar jumrah selama tiga hari, kondisi yang dihadapi jamaah Aceh disebut jauh dari layak. Bukan hanya soal minimnya fasilitas dan keterlambatan makanan, tetapi juga penempatan tenda yang mencampurkan jamaah laki-laki dan perempuan dalam satu area, yang secara hukum syariat jelas tidak dibenarkan.

Tenda-tenda yang semestinya terpisah menurut jenis kelamin dan kelompok kloter, tampak tidak tertata.

Banyak jamaah perempuan merasa tidak nyaman dan bahkan takut tidur dalam tenda yang hanya disekat seadanya, berdampingan dengan jamaah laki-laki dari rombongan lain.

“Kami perempuan merasa tidak aman. Tidak ada pengaturan tenda khusus. Seharusnya dipisahkan. Ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi soal aturan agama,” ujar salah satu jamaah haji perempuan asal Aceh .

Kondisi ini diperburuk dengan minimnya kehadiran petugas lapangan yang bertugas mendampingi jamaah.

Beberapa jamaah bahkan menyebut tidak pernah melihat keberadaan petugas haji Indonesia dalam beberapa momen krusial, seperti saat perpindahan dari Arafah ke Muzdalifah, dan saat kedatangan di Mina.

Koordinasi antar kloter pun nyaris tidak berjalan. Akibatnya, para jamaah yang berusia lanjut dan kurang memahami prosedur menjadi kelompok yang paling rentan mengalami keterlantaran.

Situasi ini memunculkan desakan dari berbagai pihak agar Kementerian Agama Republik Indonesia segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan haji tahun ini, khususnya dalam hal pelayanan terhadap jamaah lansia dan kelompok rentan.

Sejumlah pengamat haji juga mendesak DPR RI untuk segera memanggil Menteri Agama dan mengungkap sejauh mana kesiapan teknis, kontrak dengan syarikah Saudi, serta alokasi anggaran yang diperuntukkan bagi kenyamanan jamaah Indonesia, termasuk dari Aceh.

“Ini bukan hanya soal pelayanan buruk. Ini menyangkut keselamatan jiwa, kehormatan jamaah, dan keabsahan ibadah mereka. Jika pemerintah lalai, maka harus bertanggung jawab,” tegas Alfian

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kementerian Agama Republik Indonesia.

Sementara itu, para jamaah di Mina masih berjuang menyelesaikan ibadah dalam kondisi terbatas. Solidaritas antar jamaah menjadi satu-satunya kekuatan yang membuat mereka tetap bertahan.

Ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang berat dan sakral. Setiap tahun, jutaan muslim dari berbagai penjuru dunia bertemu di Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam kelima. Namun ketika manajemen pelaksanaan tidak tertata, maka yang seharusnya menjadi momen suci dan penuh hikmah, justru berubah menjadi pengalaman pahit yang menoreh luka — fisik, batin, dan spiritual.

Kondisi jamaah haji Aceh tahun ini menjadi catatan penting yang tidak boleh diabaikan. Pemerintah wajib hadir, bukan hanya secara simbolik, tetapi nyata dalam pelayanan.

TAGGED:haji 2025 kacaujamaah haji terlantarjamaah lansia Aceh terlantarKemenag lalaipelanggaran syariat hajipelayanan haji Aceh buruksyarikah tidak hadirtanazul dan murur gagaltenda campur laki-laki perempuan Minautama
Previous Article 8 Keutamaan Membaca Surat As-Saffat: Tolak Godaan Setan hingga Memperlancar Rezeki
Next Article MAKI soal Vonis Ringan Korupsi APD Covid: Hukuman Mati, Hakim Disanksi Vonis Ringan Koruptor APD Covid-19 Cederai Rasa Keadilan, MA Diminta Sanksi Hakim

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aceh

Pernyataan KASAD Maruli Simanjuntak Soal Tanah Blang Padang Dinilai Panaskan Situasi Aceh

Minggu, 6 Juli 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DPRK SABANG
IKLAN WALIKOTA SABANG
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
IKLAN BANK ACEH HUT TNI

Berita Lainnya

Ketua MPR RI Ahmad Muzani bersama rombongan tiba di Aceh, Selasa (14/10).
Politik

Ketua MPR RI Ahmad Muzani: Aceh Teladan Nilai Keislaman dan Kebangsaan

Selasa, 14 Oktober 2025
Baitul Mal Kota Banda Aceh mengumumkan 3.188 calon penerima bantuan modal usaha tahun 2025 yang dinyatakan lulus seleksi administrasi. (Foto: Ist)
Aceh

Baitul Mal Banda Aceh Umumkan 3.188 Calon Penerima Bantuan Modal Usaha Lulus Administrasi

Selasa, 14 Oktober 2025
Umum

Kak Na Terharu Bertemu Cut Shofi, Bocah Tangguh di Pedalaman Paya Bakong

Selasa, 14 Oktober 2025
Pascasarjana UIN Ar-Raniry bersama Majelis Pendidikan Aceh (MPA) memulai langkah kolaboratif memperkuat pembinaan karakter Islami di sekolah-sekolah Aceh.
Aceh

UIN Ar-Raniry dan MPA Siapkan Kajian Penguatan Karakter Islami di Sekolah

Selasa, 14 Oktober 2025
Jaksa Agung RI ST Burhanuddin menunjuk 14 Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) bari di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Aceh.
Aceh

Jaksa Agung Ganti 14 Kajari di Aceh, Tunjuk 4 Asisten dan 4 Koordinator di Kejati

Selasa, 14 Oktober 2025
Aceh

Tertinggi Sepanjang Sejarah, Harga Emas di Banda Aceh Tembus Rp7,15 Juta per Mayam

Selasa, 14 Oktober 2025
Jaksa senior asal Aceh Muhibuddin SH MH resmi ditunjuk menjadi Kajati Sumatera Barat. (Foto: Ist)
Nasional

Putra Bireuen Muhibuddin Ditunjuk Jadi Kajati Sumatera Barat

Selasa, 14 Oktober 2025
Ketua DPRK Banda Aceh Irwansyah saat meninjau pembongkaran eks Pasar Aceh Lama, Senin (13/10). Ia meminta pihak rekanan segera menyelesaikan proyek karena masa kontrak hampir berakhir. (Foto: Ist)
Aceh

Pembongkaran Eks Pasar Aceh Lamban, Ketua DPRK Minta Rekanan Pacu Pekerjaan

Selasa, 14 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?