INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Aceh

Kak Limah, Wanita Eks Kombatan GAM yang Hidup Mandiri dengan Bengkelnya di Paya Bakong

Last updated: Kamis, 16 Oktober 2025 00:15 WIB
By M Zairin
Share
6 Min Read
Halimah (43) atau Kak Lima saat dikunjungi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman atau Kak Na di bengkelnya, Gampong Pante Bahagia, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara. (Foto: Ist)
Halimah (43) atau Kak Lima saat dikunjungi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman atau Kak Na di bengkelnya, Gampong Pante Bahagia, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara. (Foto: Ist)
SHARE

Paya Bakong, Infoaceh.net — Di tepi jalan berbatu Gampong Pante Bahagia, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, sebuah bengkel kecil berdiri sederhana di depan rumah papan beratap seng.

Dari dalamnya, suara kunci pas sesekali terdengar berpadu dengan desis angin yang datang dari bukit.

Plt Kadis Pendidikan Aceh Murthalamuddin didampingi Sekretaris Dinas Sabri saat melepas Marthunis di aula Dinas Pendidikan Aceh, Rabu (15/10). (Foto: Ist)
Disdik Aceh Lepas Marthunis, Murthalamuddin Siap Lanjutkan

Di sanalah Halimah (43), perempuan yang akrab disapa Kak Limah, bekerja setiap hari memperbaiki motor milik warga.

- ADVERTISEMENT -

Bagi masyarakat sekitar, Kak Limah bukan sekadar montir perempuan. Ia adalah sosok tangguh yang mewakili kisah panjang perempuan Aceh pascakonflik — mereka yang tidak hanya pernah menjadi saksi, tetapi juga bagian dari perjuangan.

Pertemuan Dua Perempuan Tangguh

- ADVERTISEMENT -
Prof Dr Ir Marwan saat mendaftar kembali maju calon Rektor Universitas Syiah Kuala periode 2026-2031
Resmi Mendaftar, Prof Marwan Kembali Maju Calon Rektor USK 2026–2031

Selasa (14/10/2025) siang, suasana bengkel Kak Limah terasa berbeda. Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Marlina Usman atau Kak Na, datang bersilaturrahmi.

Mobil rombongan berhenti di depan bengkel yang sederhana itu, disambut pandangan heran beberapa warga yang melintas.

“Assalamu’alaikum Kak Limah, peu neupeuget nyan?” sapa Kak Na ramah sambil mendekat.

Pencanangan Gerakan Menanam Bawang untuk pengendalian inflasi digelar di halaman Kantor DP2KP Banda Aceh, Rabu (15/10). (Foto: Ist)
Inflasi Naik, TPID Banda Aceh Canangkan Gerakan Menanam Bawang

(Assalamu’alaikum Kak Limah, sedang perbaiki apa?)

- ADVERTISEMENT -

Kak Limah yang tengah berjongkok di samping motor bebek warna merah muda, segera berdiri. Tangannya yang masih berlumur oli ia seka dengan kain lusuh di bahu.

“Wa’alaikumsalam, itamong ie bak meusen baroe, lon bongkar siat,” jawabnya sambil tersenyum.

(Wa’alaikumsalam, masuk air ke mesin, sedang saya bongkar.)

Senyum keduanya merekah, mencairkan suasana. Tak ada jarak antara istri seorang gubernur dengan perempuan pekerja di pedalaman Aceh Utara itu.

Dulu Cuci Baju Pejuang, Kini Perbaiki Mesin Hidup

Dalam percakapan ringan itu, tersingkap kisah masa lalu Kak Limah. Saat konflik bersenjata melanda Aceh, ia dikenal di kalangan kombatan GAM sebagai sosok yang tak kenal takut. Rumahnya sering menjadi tempat persinggahan para pejuang yang turun gunung untuk sekadar mandi, mencuci pakaian, atau menikmati sepiring nasi hangat.

“Waktu itu hidup sulit. Tapi kalau mereka datang, saya bantu. Saya masak, cuci baju, apa saja yang bisa saya lakukan. Karena saya pikir, mereka berjuang untuk kita juga,” kenang Kak Limah sambil menunduk.

Ia tak pernah membawa senjata, tak pernah ikut pertempuran. Tapi pengabdian kecilnya — memasak, mencuci, menyembunyikan kabar — adalah bagian penting dari perjuangan itu.

“Saya hanya ingin membantu. Tidak pernah minta imbalan,” tambahnya lirih.

Suaminya, Kade (58), yang dulu juga terlibat dalam perjuangan, kini mengalami cedera permanen di tangan. Meski masih bisa bekerja, gerakannya terbatas. “Sekarang saya yang jadi pemain utama di bengkel,” kata Kak Limah dengan tawa kecil.

Kemandirian yang Tumbuh dari Luka Lama

Setelah perdamaian tercapai, Kak Limah tidak ingin terus hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Ia memilih bekerja keras, memanfaatkan keterampilan tangan untuk menyambung hidup.

“Hebat istri bapak ya, serba bisa,” ujar Kak Na sambil menatap bangga.

Kak Limah tersenyum malu, lalu menjawab dengan logat khas Aceh Utara: “Leu that, rah baje, pasang keramik jeut, peuget layang jeut ciet. Nyan layang lon peuget. Lon publoe ciet.”

(Banyak, cuci baju bisa, pasang keramik bisa, buat layangan juga bisa. Itu layangan buatan saya, saya jual juga.)

Ia kemudian menunjukkan beberapa layang-layang warna-warni yang tergantung di dinding bengkel. Hasil kreativitas tangannya itu kerap dibeli anak-anak kampung untuk bermain di sawah belakang rumah.

“Kadang terjual tiga atau empat sehari. Kalau lagi ramai, bisa dapat uang tambahan,” katanya bangga.

Kak Na tampak terharu melihat semangat itu. “Perempuan seperti Kak Limah membuktikan bahwa perdamaian sejati itu hidup di hati rakyat kecil — mereka tidak menuntut, hanya bekerja dan terus berbuat,” ujarnya.

Silaturahmi yang Tak Pernah Putus

Ketika ditanya apakah para mantan kombatan yang dulu ia bantu masih datang, Kak Limah mengangguk pelan.

“Masih sering datang bersilaturrahmi. Kadang cuma duduk, minum kopi, cerita masa lalu. Saya senang kalau mereka datang, berarti masih ingat,” tuturnya.

Ia menambahkan dengan nada lembut namun penuh makna, “Yang saya mau, teman-teman jangan sombong. Kalau jumpa, sapa-sapa saja, itu sudah cukup. Melihat mereka sehat, masih hidup, dan sukses saja saya sudah bahagia.”

Kata-kata itu membuat suasana hening sejenak. Di wajah Kak Limah, terlihat jelas ketulusan yang jarang ditemukan. Ia tidak menuntut apa pun dari masa lalunya, tidak pula menyesali apa yang telah berlalu. Yang tersisa hanyalah semangat hidup dan rasa syukur.

Bengkel Kecil, Cermin Perdamaian Besar

Kini, bengkel Kak Limah bukan sekadar tempat memperbaiki motor. Ia menjadi tempat bernaung, tempat cerita dan simbol perdamaian yang lahir dari tangan-tangan rakyat biasa.

Kak Na yang datang berkunjung pun mengagumi sosok Kak Limah. “Aceh butuh lebih banyak perempuan seperti Kak Limah,” katanya menutup pertemuan. “Mereka tidak hanya kuat bekerja, tapi juga kuat menjaga perdamaian.”

Sore itu, rombongan PKK Aceh pamit meninggalkan Pante Bahagia. Kak Limah kembali ke bengkelnya, mengambil kunci pas, dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda. Di bawah cahaya senja, perempuan itu kembali membetulkan mesin — seolah sedang memperbaiki sesuatu yang lebih besar dari sekadar kendaraan: mesin kehidupan dan perdamaian Aceh.

TAGGED:Aceh UtaraKak LimahKak NaKisah inspiratif Kak Limah montir perempuan Paya Bakong yang jadi simbol perdamaian Acehkisah pascakonflikmarlina usmanMarlina Usman kunjungi perempuan tangguh Aceh UtaraPaya Bakongpemberdayaan perempuanperdamaian Acehperempuan AcehPKK AcehPKK Aceh dorong pemberdayaan ekonomi dan kemandirian perempuan pascakonflikumkm acehutamawww.infoaceh.net
Previous Article DPW PKS Aceh menggelar konsolidasi, pelatihan kader, serta sosialisasi hasil Munas PKS di Hotel Ilona Boutique Aceh Besar, Selasa (14/10). (Foto: Ist) Sosialisasi Hasil Munas, PKS Aceh Gelar Konsolidasi dan Pelatihan Kader
Next Article Plt Kadis Pendidikan Aceh Murthalamuddin didampingi Sekretaris Dinas Sabri saat melepas Marthunis di aula Dinas Pendidikan Aceh, Rabu (15/10). (Foto: Ist) Disdik Aceh Lepas Marthunis, Murthalamuddin Siap Lanjutkan
Tidak ada komentar

Beri KomentarBatalkan balasan

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aceh

Pernyataan KASAD Maruli Simanjuntak Soal Tanah Blang Padang Dinilai Panaskan Situasi Aceh

Minggu, 6 Juli 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DPRK SABANG
IKLAN WALIKOTA SABANG
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
IKLAN BANK ACEH HUT TNI

Berita Lainnya

Ketua Komisi IV DPRK Pidie Jaya, Teuku Guntara saat bertemu Ketua Komisi IV DPRA, drh Nurdiansyah Alasta. (Foto: Ist)
Aceh

DPRK Pidie Jaya Usul Jalan Meureudu–Geumpang Prioritas 2026

Rabu, 15 Oktober 2025
Bupati Aceh Besar Muharram Idris memberi arahan saat Presentasi Renja OPD 2026 di Meuligo Bupati Aceh Besar, Kota Jantho, Senin (13/10).
Aceh

Syech Muharram: 2026 Harus Bawa Perubahan Nyata untuk Rakyat Aceh Besar

Rabu, 15 Oktober 2025
Tim Sosial Dinas Sosial Aceh bersama Pendamping Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial melakukan asesmen terhadap 3 anak yang membutuhkan perlindungan khusus.
Aceh

Orang Tua Tak Mampu, Dinsos Aceh Selamatkan Tiga Anak dari Situasi Rentan di Aceh Utara

Selasa, 14 Oktober 2025
Ketua MPR RI Ahmad Muzani bersama rombongan tiba di Aceh, Selasa (14/10).
Politik

Ketua MPR RI Ahmad Muzani: Aceh Teladan Nilai Keislaman dan Kebangsaan

Selasa, 14 Oktober 2025
Baitul Mal Kota Banda Aceh mengumumkan 3.188 calon penerima bantuan modal usaha tahun 2025 yang dinyatakan lulus seleksi administrasi. (Foto: Ist)
Aceh

Baitul Mal Banda Aceh Umumkan 3.188 Calon Penerima Bantuan Modal Usaha Lulus Administrasi

Selasa, 14 Oktober 2025
Umum

Kak Na Terharu Bertemu Cut Shofi, Bocah Tangguh di Pedalaman Paya Bakong

Selasa, 14 Oktober 2025
Pascasarjana UIN Ar-Raniry bersama Majelis Pendidikan Aceh (MPA) memulai langkah kolaboratif memperkuat pembinaan karakter Islami di sekolah-sekolah Aceh.
Aceh

UIN Ar-Raniry dan MPA Siapkan Kajian Penguatan Karakter Islami di Sekolah

Selasa, 14 Oktober 2025
Jaksa Agung RI ST Burhanuddin menunjuk 14 Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) bari di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Aceh.
Aceh

Jaksa Agung Ganti 14 Kajari di Aceh, Tunjuk 4 Asisten dan 4 Koordinator di Kejati

Selasa, 14 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?