Aceh Besar, Infoaceh.net – Dalam wujud kepedulian terhadap kelompok rentan, Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Marlina Usman atau Kak Na memulai rangkaian kunjungan sosialnya dengan menyambangi UPTD Panti Sosial Disabilitas Meujroh Meukarya di Ladong, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (5/11).
Kunjungan ini menjadi bentuk perhatian nyata Pemerintah Aceh terhadap para penyandang disabilitas yang terus berjuang untuk mandiri dan berdaya di tengah keterbatasan.
Disambut Kepala UPTD, Farid Wajdi bersama jajaran pengasuh dan tenaga sosial, Marlina Usman yang juga istri Gubernur Aceh, menyapa satu per satu penghuni panti sambil berbincang ringan. Senyum dan tawa mengiringi pertemuan tersebut, menciptakan suasana akrab dan penuh kekeluargaan.
Dalam kunjungan itu, Kak Na memberikan motivasi agar para penyandang disabilitas terus percaya diri dan tidak berhenti berkarya.
“Kami ingin memastikan saudara-saudara kita penyandang disabilitas juga mendapatkan perhatian dan kesempatan yang sama untuk bahagia dan berkarya,” ujarnya penuh empati.
Kegiatan turut dihadiri oleh istri Ketua DPRA yang juga Pengurus PKK Aceh, Rizawati serta Sekretaris Dinas Sosial Aceh, Chaidir, beserta jajaran dari Dinas Sosial Aceh.
Rombongan meninjau sejumlah fasilitas panti, termasuk ruang pelatihan, tempat tinggal dan area kegiatan produktif yang dikelola oleh warga binaan.
Kepala UPTD, Farid Wajdi menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan perhatian yang diberikan oleh Ketua TP PKK Aceh dan rombongan.
“Kehadiran Ketua TP PKK Aceh menjadi penyemangat luar biasa bagi kami semua. Ini menunjukkan bahwa penyandang disabilitas juga memiliki ruang dan perhatian dalam pembangunan sosial Aceh,” tutur Farid.
Kunjungan tersebut diakhiri makan bersama dan penyerahan bantuan simbolis kepada para penghuni panti.
Momentum ini bukan sekadar silaturahmi, tetapi juga bentuk nyata dukungan moral dan kasih sayang dari TP PKK Aceh bagi mereka yang membutuhkan perhatian lebih.
Melalui kegiatan ini, Marlina Usman berharap semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap penyandang disabilitas dapat terus tumbuh di tengah masyarakat Aceh agar mereka dapat hidup berdaya, bahagia dan setara dengan yang lain.



