BANDA ACEH, Infoaceh.net – Suasana warung kopi Cut Zein Beurawe, Banda Aceh, Jum’at pagi (5/9/2025), tampak berbeda dari biasanya.
Di antara hiruk-pikuk pengunjung yang menikmati kopi khas Aceh, terlihat Kapolda Aceh Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah duduk satu meja bersama Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem.
Di meja tersebut juga hadir Anggota DPR RI asal Sumatera Utara Musa Rajekshah atau Ijeck.
Pertemuan santai itu bukan sekadar ngopi biasa, melainkan ajang silaturahmi sekaligus konsolidasi pasca serangkaian aksi demonstrasi yang berlangsung di beberapa titik wilayah Aceh dalam sepekan terakhir.
Kapolda Aceh menegaskan, komunikasi yang baik antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat merupakan kunci menjaga stabilitas serta kondusivitas di Bumi Serambi Mekah.
“Kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga Aceh tetap damai, aman, dan sejuk. Pertemuan ini sebagai wujud komitmen kita merawat kebersamaan dan kedamaian di Aceh,” ujar Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah.
Ia menambahkan, aspirasi masyarakat yang tersampaikan melalui aksi demonstrasi adalah bagian dari dinamika demokrasi yang patut dihargai.
Karena itu, Polri berkomitmen untuk selalu mengedepankan pendekatan persuasif dan dialog dalam menyikapi setiap situasi.
“Demo adalah ekspresi demokrasi. Yang penting, kita semua menyikapinya dengan bijak agar tidak menimbulkan gesekan. Polri hadir bukan untuk membatasi, melainkan memastikan semuanya berjalan aman dan tertib,” lanjutnya.
Di sisi lain, Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengapresiasi sikap terbuka Kapolda Aceh dalam membangun komunikasi lintas sektor.
Menurutnya, upaya menjaga stabilitas daerah harus melibatkan semua pihak, baik aparat keamanan, pemerintah, maupun elemen masyarakat.
“Dengan kebersamaan, kita bisa menjaga suasana damai di Aceh. Dialog seperti ini penting, agar setiap masalah bisa diselesaikan dengan kepala dingin,” ungkap Mualem.
Pertemuan dua tokoh penting Aceh itu disambut positif oleh masyarakat. Kehangatan obrolan di meja kopi menjadi simbol bahwa dialog dan kebersamaan tetap menjadi jalan utama untuk menjaga kedamaian.
Di akhir pertemuan, Kapolda Aceh kembali menegaskan komitmennya:
“Polri siap bersinergi dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, serta seluruh elemen bangsa dalam menjaga kedamaian Aceh. Dengan komunikasi yang baik, kita bisa memastikan situasi tetap kondusif sehingga pembangunan dapat berjalan dengan lancar.”
Pertemuan sederhana di warung kopi itu sekaligus mengirimkan pesan kuat: bahwa menjaga Aceh tetap damai bukan hanya tugas aparat atau pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama seluruh anak negeri.



