BANDA ACEH — Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun. Aceh kembali berduka setelah kehilangan seorang tokoh dan da’i yang pergi selama-lamanya menghadap Sang Khalik.
Prof Dr H Farid Wajdi Ibrahim MA yang merupakan Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) meninggal dunia pada Sabtu (14/8) siang sekitar pukul 14.40 WIB.
Almarhum Prof Farid menghembuskan nafas terakhirnya saat sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa Banda Aceh.
Belum diketahui sakit yang dialami Prof Farid hingga dirawat di RSUD Meuraxa. Dari sebuah foto yang diperoleh, tampak Sang Profesor dipasang tabung oksigen di bagian hidung dan mulutnya sebagai alat bantu pernafasan.
Informasi wafatnya Prof Farid Wajdi beredar dengan cepat di berbagai media sosial dan grup WhatsApp yang dikirimkan oleh berbagai kalangan.
“Innalilahi wainna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke rahmatullah, Prof. Farid Wajdi Ibrahim, MA, barusan di RSUD Meuraxa. Mohon dibukakan pintu maaf dan di doakan agar almarhum mendapatkan tempat yg mulia. Semoga klrg diberikan kesabaran. Aamiin,” demikian salah satu isi WhatsApp yang dikirimkan ke sebuah grup.
Prof Farid Wajdi selama ini dikenal sebagai tokoh yang berani dan lantang menyuarakan kebenaran dalam berbagai forum. Ia juga sering menjadi penceramah agama di banyak tempat dan mendapat gelar sebagai singa podium.
Selain Ketua MAA, Prof Farid Wajdi merupakan Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Provinsi Aceh dan Ketua PW Al Washliyah Aceh.
Beliau juga mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry dua periode ini dan mantan Ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) Aceh pada tahun 1989 – 1991.
Selama hidupnya Prof Farid menjadi tokoh pendidikan, dakwah, adat dan intelektual muslim. Selamat jalan Sang Profesor. Semoga mendapat terbaik di sisi Allah. (IA)