Komisi IV DPRK Desak Wali Kota Ganti Manajemen RSUD Sabang
Sabang, Infoaceh.net – Komisi IV DPRK Sabang mendesak Wali Kota Sabang untuk segera melakukan perombakan total terhadap manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sabang.
Desakan ini disampaikan Ketua Komisi IV, Ridwan, menyusul berbagai temuan dan keluhan masyarakat terkait buruknya pelayanan serta lemahnya tata kelola rumah sakit tersebut.
“Kami secara tegas merekomendasikan agar manajemen RSUD Sabang segera diganti,” ujar Ridwan kepada wartawan, Selasa (22/7/2025) menindaklanjuti hasil laporan LKPJ sebelumnya.
Menurutnya, rekomendasi tersebut didasarkan pada hasil pantauan langsung Komisi IV bersama tim di lapangan serta banyaknya aduan dari masyarakat.
Ia menilai kondisi manajemen saat ini sudah tidak layak dan butuh perbaikan mendesak.
“Keluhan masyarakat sangat banyak, dan kami juga menyaksikan langsung bagaimana kinerjanya di lapangan,” ujarnya.
Ridwan juga menyoroti persoalan kalibrasi alat medis saat kunjungan Tim Panitia Khusus DPRK Sabang dalam rangka pembahasan Rancangan Qanun Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBK Sabang 2024.
Ia meminta agar kalibrasi dilakukan secara berkala sesuai aturan, yakni per enam bulan atau satu tahun, demi menjamin mutu layanan.
Tak hanya itu, Tim Pansus DPRK juga menemukan kelebihan bayar dalam pekerjaan lanjutan pembangunan rumah sakit, tepatnya pada proyek gedung lift. Berdasarkan audit BPK RI, terjadi kekurangan volume pekerjaan yang menyebabkan kelebihan bayar senilai Rp57.589.153.
“Atas temuan itu, kami minta Wali Kota memerintahkan pihak RSUD Sabang selaku Pengguna Anggaran untuk segera menindaklanjuti dan menyetorkan kelebihan tersebut ke kas daerah,” tegas Ridwan.
Ia menambahkan, tujuan dari langkah ini bukan mencari pihak yang salah, melainkan untuk mendorong pembenahan total demi pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Sabang.
“Kami ingin RSUD Sabang menjadi garda terdepan layanan kesehatan di kota ini, bukan sekadar tempat transit sebelum dirujuk ke Banda Aceh,” tandasnya.
Rujukan Pasien yang Berlebihan
Ridwan juga menyoroti tingginya angka rujukan pasien dari RSUD Sabang ke Banda Aceh. Menurutnya, ini menunjukkan bahwa rumah sakit belum mampu menangani banyak kasus medis secara mandiri.