BANDA ACEH — Mantan Gubernur Aceh periode 1993 – 2000 Prof Dr Syamsuddin Mahmud dipastikan meninggal dunia, Sabtu (22/5) dalam kondisi positif atau terpapar Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang disertai komorbid atau penyakit komplikasi yang dideritanya.
Syamsuddin Mahmud meninggal sekitar pukul 10.50 Wib saat dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) setelah dinyatakan positif Covid-19 beberapa hari lalu.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, Sabtu (22/5).
“Korban Covid-19 yang meninggal dunia di Aceh terus bertambah. Mantan Gubernur Aceh, Bapak Syamsuddin Mahmud juga meninggal dunia di RSUDZA Banda Aceh, tadi sekitar pukul 10.50 WIB. Kita sangat kehilangan dan berduka, Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun…,” ujarnya lirih.
Dijelaskannya, lasus baru konfirmasi positif Covid-19 di Aceh bertambah lagi sebanyak 135 orang dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, dalam periode waktu yang sama sebanyak enam orang meninggal dunia. Penderita Covid-19 yang kini dirawat di RS dan menjalani isolasi mandiri di rumah di seluruh Aceh sudah mencapai 2.014 orang.
Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu menuturkan, saat ini kasus aktif Covid-19 di Aceh sudah mencapai 2.014 orang. Padahal, pada Maret lalu sudah turun di bawah seribu orang. Kasus-kasus harian terus bertambah sejak pertengahan April 2021, sehingga pasien Covid-19 yang dirawat saat ini sudah lebih dua ribu orang.
Ia menjelaskan, sebagian besar penderita Covid-19 di Aceh merupakan penderita tanpa gejala, atau memiliki gejala ringan, sehingga banyak yang melakukan isolasi mandiri.
Gejala yang mereka derita tidak perlu diatasi dengan peralatan medis, karena itu dibolehkan isolasi di rumah masing-masing, namun dalam pantauan ketat petugas kesehatan kecamatan.
Sementara pasien Covid-19 yang kini dirawat di rumah sakit di seluruh Aceh sebanyak 387 orang, yakni 26 orang dirawat di Respiratory Intensive Care Unit (RICU), dan 361 pasien lainnya dirawat di ruang perawatan isolasi rumah sakit.
Penggunaan tempat tidur yang ada sudah mencapai 31,7 persen di RICU dan 47,1 persen ruang isolasi rumah sakit.
“Mari kita doakan penduduk Aceh yang sedang menderita Covid-19 segera sembuh dan tidak ada lagi yang meninggal dunia. Kasus-kasus meninggal dunia itu hendaknya menjadi pembelajaran kita untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan. Bila tidak, virus corona terus bergerak leluasa memakan korban, termasuk orangtua kita,” kata SAG.
“Mari kita lindungi diri dan keluarga dan orangtua kita dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” ajak Jubir SAG lagi.
Selanjutnya SAG mengatakan, bila kita lihat secara akumulatif kasus Covid-19 di Aceh, per 22 Mei 2021, telah mencapai 13.125 kasus/orang. Rinciannya, para penyintas, yang sudah sembuh dari Covid-19 sebanyak 10.581 orang. Penderita yang kini dirawat 2.014 orang, dan pasien yang meninggal dunia sudah mencapai 530 orang.
“Data akumulatif tersebut sudah mencakup penambahan kasus konfirmasi baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, pasien yang sembuh, dan meninggal dunia,” tuturnya.
Kasus-kasus konfirmasi baru yang mencapai 135 orang itu, meliputi warga Kota Banda Aceh sebanyak 33 orang, Aceh Besar 14 orang, Pidie 13 orang, Aceh Tamiang sembilan orang, warga Lhokseumawe dan Aceh Barat sama-sama delapan orang.
Kemudian, warga Gayo Lues sebanyak tujuh orang, warga Bireuen dan Aceh Singkil masing-masing lima orang. Berikutnya, warga Aceh Utara empat orang, Aceh Jaya tiga orang, warga Aceh Timur, Langsa, Sabang, dan warga Aceh Selatan, sama-sama dua orang. Selanjutnya, warga Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Pidie Jaya, sama-sama satu orang. Sedangkan 15 lainnya warga dari luar daerah.
Sementara itu, tambah SAG, pasien Covid-19 yang sembuh hanya bertambah 10 orang, yakni warga Pidie sebanyak enam orang, Aceh Selatan sebanyak tiga orang, dan satu lagi warga Kabupaten Bireuen.
Sedangkan pasien Covid-19 yang meninggal dunia juga bertambah sebanyak enam orang lagi, yakni warga Aceh Utara sebanyak dua orang. Kemudian, masing-masing satu orang warga Aceh Timur, Bireuen, Pidie, dan warga Banda Aceh.
“Penderita Covid-19 yang meninggal dunia bertambah lagi enam orang, sehingga secara keseluruhan korban meninggal sudah mencapai 530 orang,” katanya. (IA)