Masih Ada Pelari Bercelana Pendek di Bhayangkara Run 2025, Dilepas Langsung Kapolda Aceh
Banda Aceh, Infoaceh.net — Lomba lari Bhayangkara Run 2025 yang digelar Ahad pagi (27/7/2025) di Kota Banda Aceh berlangsung meriah dan diikuti ribuan pelari dari dalam dan luar Aceh.
Namun, perhatian publik turut tertuju pada sejumlah peserta yang masih mengenakan celana pendek, meski Aceh telah memiliki aturan berpakaian Islami di ruang publik.
Meskipun Pemerintah Aceh telah menekankan penerapan Qanun tentang busana Islami dalam setiap kegiatan di ruang publik, sejumlah peserta Bhayangkara Run 2025 tetap terlihat menggunakan celana pendek saat mengikuti perlombaan yang digelar di Kota Banda Aceh, Ahad pagi, 27 Juli 2025.
Pantauan di lokasi, beberapa pelari tampak berada di garis start mengenakan pakaian olahraga yang tidak sesuai dengan Qanun Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pakaian Islami, yang mengatur kewajiban berbusana sopan dan Islami di wilayah Aceh.
Fenomena ini menjadi sorotan di tengah upaya penerapan syariat Islam secara menyeluruh di Aceh, terutama terkait pakaian Islami dalam acara publik, termasuk olahraga.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang penegakan aturan dalam ajang berskala besar seperti Bhayangkara Run.
Meski demikian, acara tetap berjalan lancar dan dibuka secara resmi oleh Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko, didampingi Pangdam IM Mayjen TNI Niko Fahrizal dan jajaran Direksi Bank Aceh Syariah selaku sponsor utama.
Dalam sambutannya, Kapolda menyebut, Bhayangkara Run 2025 diikuti lebih dari 2.000 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Nusa Tenggara Barat.
“Antusiasme peserta menjadi bukti bahwa Aceh adalah provinsi yang aman dan terbuka untuk event nasional. Ini juga menunjukkan kekuatan kamtibmas kita,” ujar Irjen Kartiko di sela-sela pelepasan peserta dari halaman Polresta Banda Aceh.
Kapolda juga memuji keindahan alam dan udara sejuk Banda Aceh, yang disebutnya sangat mendukung penyelenggaraan kegiatan bertema sport, tourism, and culture.
“Aceh punya potensi luar biasa. Lewat Bhayangkara Run ini, kita perkenalkan wajah ramah dan bersahabat dari provinsi paling barat Indonesia,” tambahnya.
Dua Kategori Lomba, Rute Melewati Ikon Kota
Acara tahun ini mempertandingkan dua kategori, yakni 5K dan 10K. Rute kedua kategori melintasi sejumlah ikon Kota Banda Aceh, seperti Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami, hingga Tugu Ulee Lheue. Peserta kategori 10K harus berlari sampai Lambung dan Ulee Lheue sebelum kembali ke titik finis di Polresta.
Tak hanya kebugaran, Bhayangkara Run juga menawarkan hadiah uang tunai total Rp130 juta, dengan peringkat tiga besar di setiap kategori mendapatkan hadiah mulai dari Rp2 juta hingga Rp5 juta. Selain itu, berbagai doorprize menarik turut menanti peserta yang beruntung.
Ajang Sinergi dan Komitmen untuk Masyarakat
Bhayangkara Run menjadi bagian dari peringatan Hari Bhayangkara ke-79, mengusung tema “Polri untuk Masyarakat”. Kapolda menyatakan, lomba ini bukan sekadar ajang olahraga, tapi momentum mempererat hubungan antara kepolisian dan masyarakat.
“Melalui event ini, kita perkuat sinergi dan bangun semangat persatuan. Kami harap ini bisa menjadi agenda tahunan yang lebih besar dan inklusif ke depan,” ujarnya.
Di akhir acara, Kapolda menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, terutama Bank Aceh Syariah, yang telah mendukung penuh pelaksanaan Bhayangkara Run 2025.
Meski masih ada peserta yang berpakaian di luar standar Islami, panitia belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait hal tersebut.
Sejumlah pihak berharap ke depan, aturan syariat dapat lebih ditegakkan tanpa mengurangi semangat inklusivitas dan sportivitas.