Banda Aceh – Nazaruddin Bin Ismail (Abu Saba) dan Faisal Bin Ilyas (Haikal) sebagai Tim H. Sudirman atau Haji Uma, Anggota DPD RI, yang selama ini berdomisili di Malaysia, mengimbau warga Aceh baik di Malaysia ataupun di Tanah Air mewaspadai aksi penipuan yang mencatut nama mereka.
Pasalnya, sejumlah orang dilaporkan menjadi korban penipuan diduga terjadi sejak 7 Februari 2021.
Haji Uma membenarkan adanya kejadian penipuan tersebut dan menyarankan Abu Saba melaporkan kepada pihak berwajib di Malaysia.
“Abu Saba sudah memberitahukan kepada saya terkait aksi penipuan yang mencatut namanya, dan saya sudah menyarankan Abu Saba untuk melaporkan kepada kepolisian setempat yang ikut ditembuskan kepada KBRI Kuala Lumpur,” ujar Haji Uma dalam keterangannya, Kamis malam, 11 Februari 2021.
Abu Saba selama ini cukup dikenal oleh warga Aceh di Malaysia dalam berbagai aksi sosialnya membantu pemulangan jenazah, orang sakit dan terlantar warga Aceh di Malaysia ke Tanah Air yang selama ini gencar dilakukan Haji Uma bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia.
Tim Haji Uma mengungkapkan pelaku melancarkan aksinya dengan mengaku sebagai Abu Saba, menggunakan nomor WhatsApp seluler dan memasang foto profil Abu Saba. Lalu, pelaku mengelabui targetnya dengan menawarkan jasa dan meminta bantuan dana untuk warga Aceh yang tertimpa musibah di Malaysia.
Untuk target korban warga Aceh di Indonesia, pelaku mengirim pesan WhatsApp (WA) yang menawarkan jasa pengurusan masuk ke Malaysia melalui jalur ilegal dengan biaya Rp 4 juta per orang.
Sebagai tanda jadi, terlebih dahulu pelaku meminta korban mengirimkan sejumlah uang untuk booking tiket dengan besaran dana yang bervariasi melalui rekening sebuah bank atas nama Zulkifli.
Begitu juga sebaliknya, pelaku menawarkan jasa bagi warga Aceh di Malaysia yang hendak kembali ke Aceh.
Pelaku meyakinkan korban bahwa setiap minggu empat kali pulang pergi Aceh-Malaysia membawa 10 orang TKI. Setiap kali pulang pergi melalui jalur laut yang tidak resmi.
Selain menawarkan jasa keluar masuk TKI, pelaku juga mengelabui targetnya dengan meminta bantuan dana untuk ongkos pulang dirinya dari Batam ke Aceh, dengan alasan tidak ada lagi uang setelah membantu pemulangan orang sakit dari Malaysia.
Padahal sampai saat ini Abu Saba masih berada di Malaysia bersama keluarganya.
Diduga aksi itu dilakukan sejak 7 sampai 10 Februari 2021, pelaku diyakini sudah melakukan penipuan terhadap puluhan orang. Hal tersebut diketahui Abu Saba setelah 17 warga Aceh di Malaysia dan di Tanah Air menghubunginya, menanyakan kebenaran komunikasi dirinya dengan pelaku yang mengaku sebagai Abu Saba.
“Dari 17 orang yang menghubungi saya, empat diantaranya sudah mengirim sejumlah uang ke rekening yang ditunjuk pelaku,” ungkap Abu Saba.
Untuk menghindari permasalahan hukum di kemudian hari, Abu Saba telah melaporkan penipuan ini kepada kepolisian Diraja Malaysia daerah Dang Wangi Kuala Lumpur pada 7 Februari 2021 yang diterima KPL.
Rohana Binti Ilyas dengan menyerahkan bukti-bukti screenshot komunikasi pelaku dengan korban.
Abu Saba mengatakan untuk menghindari penipuan serupa, kepada siapa saja yang dihubungi mengatasnamakan Abu Saba, untuk terlebih dahulu melakukan video call agar dapat memastikan kebenaran identitas dirinya.
Selain mencatut nama Abu Saba, pelaku juga melakukan aksi yang sama dengan mencatut nama Haikal meminta sejumlah uang kepada korban dengan dalih permintaan Abu Saba untuk membantu warga Aceh yang tertimpa musibah yang sedang diurus Abu Saba agar dipulangkan ke Aceh.
“Kita berharap kepada seluruh warga Aceh baik di Malaysia ataupun di Aceh untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya terhadap aksi penipuan yang mencatut nama kami,” ujar Haikal. (IA)