Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Netizen Kecam Buruknya Layanan RSUDZA Aceh, Pantas Mualem Berobat ke Luar Negeri

"Parah memang RSUDZA, layanan rumah sakit pemerintah Aceh ini buruk sekali. Gubernur aja kemarin harus ke luar negeri berobat, gak percaya sama kinerja RSUDZA," tulis seorang netizen di medsos Instagram.
Kondisi pelayanan pasien yang berobat di RSUDZA Banda Aceh. (Foto: Ist)

Banda Aceh, Infoaceh.net — Buruknya layanan kesehatan yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh saat ini terus menuai kecaman dari publik Aceh.

Kecaman publik itu bisa terlihat di media sosial. Adanya pasien yang ditelantarkan karena tidak ada alat untuk operasi, telah memicu reaksi keras dari netizen yang merasa geram atas pelayanan rumah sakit terbesar di Aceh itu.

Ada netizen yang berkomentar di medsos, bahwa buruknya layanan kesehatan yang diberikan, telah membuat semakin rendahnya kepercayaan publik dan memunculkan rasa pesimis masyarakat tidak akan dilayani dengan baik jika mau berobat ke RSUDZA.

Bahkan netizen langsung mengaitkan buruknya pelayanan RSUDZA itu telah membuat orang nomor satu di Aceh yakni Gubernur Muzakir Manaf atau Mualem tidak mau berobat di RSUDZA, dan lebih memilih perawatan atau cek kesehatan dirinya ke rumah sakit di luar negeri yakni di RS Singapura.

“Parah memang RSUDZA, layanan rumah sakit pemerintah Aceh ini buruk sekali. Gubernur aja kemarin harus ke luar negeri berobat, gak percaya sama kinerja RSUDZA,” tulis seorang netizen di medsos Instagram.

Netizen lainnya juga berkomentar, layanan buruk RSUDZA Banda Aceh tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang.

Meskipun sudah dilakukan Sidak berkali-kali oleh DPRA maupun Gubernur, serta pejabat pemerintah Aceh, tapi layanan buruk tetap dipertahankan.

“Kalo kita berobat di RSUDZA gak punya orang dalam, pasti tidak dilayani dengan baik dan cepat. Pokoknya sangat mengecewakan lah,” tulis netizen lainnya.

Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Aceh, Dr Nasrul Zaman ST MKes menilai, sangat memalukan bagi RSUDZA selaku rumah sakit tipe A yang menelantarkan pasien dan tidak bisa dioperasi karena alasan tidak tersedia ada alat medis, disebabkan rumah tidak bayar ke vendor.

“Kejadian itu menjadi elegi bahi Aceh yang punya dana Otsus besar untuk kesehatan, apalagi RSUDZA yang tipe A tentulah punya dana besar dari bagi hasil jasa medis atau dana lainnya yang bisa digunakan untuk optimalisasi layanan kesehatan kepada masyarakat,” ujar Nasrul Zaman, Jum’at (23/5).

Ia menilai, hal seperti ini tentu menjadi tanggung jawab dari pihak pengelola atau manajemen RSUDZA.

“Saya melihat ini sudah soal tanggung jawab dan moralitas dari pengelola RSUZA.

Sebagai RS milik pemerintah Aceh, maka sangat tidak pantas dan tidak bisa diterima akal adanya kejadian tersebut, itu memalukan sekali rumah sakit besar tidak punya alat medis untuk operasi pasien karena tidak bayar ke vendor,” tegasnya.

Nasrul Zaman sangat berharap kepada Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem dan Wakil Gubernur Fadhlullah atau Dek Fad harus segera turun tangan untuk membenahi layanan kesehatan di RSUDZA sebelum banyak berjatuhan korban akibat pelayanan tidak profesional.

“Iya, tentunya. Gubernur dan Wagub tidak boleh diam saja dengan kondisi RSUDZA saat ini.
Harus segera bertindak atas layanan RSUDZA yang semakin amburadul,” pungkasnya.

author avatar
M Ichsan

Lainnya

Wakil Rektor I USK Prof Dr Ir Marwan
DPD Partai Gerindra Aceh, Selasa (22/7), menerima kunjungan istimewa Pimpinan Perwakilan Parti Islam Se-Malaysia (PAS) Selangor beserta rombongan. (Foto: Infoaceh.net/Fauzan)
Wali Kota Sabang Zulkifli H Adam bertemu jajaran PWI Kota Sabang, Selasa, 22 Juli 2025 di ruang rapat lantai III Sekretariat Daerah Kota Sabang. (Foto: Ist)
645 peserta ikut ujian jalur mandiri penerimaan mahasiswa baru dengan Sistem Seleksi Eleketronik Tahun 2025 di kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Selasa (22/7). (Foto: Ist)
Kepala Bidang Fasilitas Bea dan Cukai Kanwil DJBC Aceh, Leni Rahmasari bersama Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Humas, Muparrih saat berkunjung ke kantor redaksi media INFOACEH.NET di Jalan Prof Ali Hasjmy, Lamteh, Banda Aceh, Selasa (22/7). (Foto: Ist)
Fajri Bugak didampingi tim pemenangan, Suryadi, menyerahkan berkas pencalonan kepada ketua panitia pelaksana Konferensi VII PWI Bireuen tahun 2025, Akhyar Rizki, di kantor PWI setempat, Selasa sore (22/7).
MTsN 1 Banda Aceh meraih penghargaan Kinerja Sangat Baik dari Kementerian Keuangan RI, atas capaian nilai IKPA sebesar 99,35 Semester I tahun 2025.
Komisi IV DPRK Sabang mendesak Wali Kota Sabang segera melakukan perombakan total terhadap manajemen RSUD Sabang. (Foto: Ist)
Kanwil DJBC Aceh melaksanakan pemusnahan rokok ilegal hasil penindakan kepabeanan dan cukai pada Selasa, 22 Juli 2025, di Kantor Wilayah DJBC Aceh. (Foto: Ist)
Presiden Prabowo Subianto
Erick diduga memecat Komisaris Utama (Komut) PT ASDP Indonesia Ferry, Lalu Sudarmadi setelah melaporkan potensi korupsi di perusahaan pelat merah itu kepadanya.
Mantan pecatan TNI AL, Satria Arta Kumbara, yang kini menjadi tentara Rusia, ingin pulang ke Indonesia.
Pemerintah kembali memantik kemarahan publik. Kali ini bukan soal bansos atau proyek mangkrak, tapi rencana pembatasan layanan panggilan suara dan video pada aplikasi seperti WhatsApp dan Telegram.
Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus pemerkosaan dan pencabulan yang dilakukan seorang pria penyandang disabilitas berinisial C (34) terhadap dua korban anak di bawah umur di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Saat pesta pernikahan keduanya digelar menimbulkan insiden hingga tiga orang tewas termasuk polisi di Pendopo Garut, Jabar pada Jumat (18/7/2025) lalu. 
Pesawat-pesawat ditembak jatuh dari udara
komika ternama Abdur Arsyad terlihat berdialog hangat namun penuh makna dengan Sultan Tidore, H. Husain Alting Sjah
Kantor Imigrasi Jakarta Selatan menangkap 24 warga negara asing (WNA) di kawasan Cilandak Barat dan Apartemen Kalibata City.
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengklaim Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bukan partai milik keluarga
“Transaksi tertingginya (rekening terindikasi judol) adalah Rp3 miliar lebih. Transaksi terendahnya Rp1.000. Rata-rata deposit kalau dirata-ratakan adalah Rp2 juta lebih,” kata Saifullah Yusuf, dikutip Minggu (20/7/2025).
Tutup
Enable Notifications OK No thanks