Ongkology
Ongkology adalah Pusat Rujukan kanker untuk Provinsi Aceh. Selama ini para pasien dirujuk ke Jakarta dengan waktu tunggu 3-6 Bulan untuk kepentingan Radiasi dan Pasien membayar ongkos penginapan.
Dengan adanya ongkology di Aceh akan berdampak pada kecepatan penangan pasien (waktu tunggu menjadi pendek), dan biaya lebih murah ( Tidak ada biaya hidup tambahan). Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan ongkology ini berkisar Rp. 242 miliar.
“Sangat disayangkan jika proyek ini tidak didukung semua pihak, mengingat untuk kepentingan penderita kanker yang semakin hari semakin meningkat,” kata Iswanto.
Iswanto menjelaskan, tender pembangunan ongkology sebelumnya pernah gagal dan kemudian dilelang ulang dan digugat, padahal Pemerintah Aceh tetap ingin agar rekanan yang mengerjakan Ongkology ini adalah yang profesional.
Kegiatan ini juga dilaksanakan secara tahun jamak agar dapat difungsikan secepatnya. Kesepakatan bersama antara Pemerintah Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh tentang pekerjaan Pembangunan & Pengawasan beberapa proyek melalui penganggaran Tahun Jamak (Multiyears) Tahun Anggaran 2019 – 2021 tertuang dalam kesepakatan kerjasama Nomor : 14/MoU/2018 tanggal 26 Agustus 2018.
Kapal Fery
Dalam upaya penyediaan angkutan laut yang refresentatif, Pemerintah Aceh membangun tiga unit kapal fery rute Lintas Pantai Barat – Simeulue (1300GT) senilai Rp. 77,25M (34,7M + 42,5M).
Lintas Ulee Lheue – Balohan (1100GT) dengan nilai Rp. 61,8M (27,8M + 33,99M) dan Lintas Singkil – Pulau Banyak (600GT) dengan nilai Rp 41,2M (18,5M + 22,6M).
Tujuan atau dampak yang diharapkan dari pembangunan kapal fery ini adalah untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, peningkatan konektivitas antar kepulauan, hingga untuk kemajuan sektor pariwisata dan pengiriman logistik.
Ketiga Fery ini yang diberi nama KMP. Aceh Hebat – I, KMP. Aceh Hebat – II, dan KMP. Aceh Hebat – III juga dilaksanakan tahun jamak, dengan Kesepakatan Bersama Pemerintah Aceh dan DPRA No. 14/MOU/2018 – 2688/2018 Tanggal 28 November 2018.