Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah didampingi Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid dan Kadis PUPR Aceh, Fajri meninjau Progres pembangunan Jembatan Kilangan Singkil yang menghubungkan ke Kuala Baru, Aceh Singkil, Senin (14/9).
Aceh Singkil — Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, meninjau progres pembangunan Jembatan Kilangan di Aceh Singkil. Jembatan penghubung antara Kecamatan Singkil dengan Kecamatan Kuala Baru tersebut menjadi jembatan yang terpanjang di Aceh.
“Jembatan Kilangan ini adalah jembatan terpanjang di Aceh, dengan panjang rangka baja 400 meter, opritnya 80 dan 60 meter,” kata Nova Iriansyah didampingi Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid saat meninjau proyek pembangunan Jembatan Kilangan-Kuala Baru, Senin (14/9).
Pembangunan Jembatan Kilangan, kata Nova, menunjukkan progres yang bagus, namun tentu ada kendala-kendala yang dihadapi selama pengerjaannya.
Menurut Nova, jembatan tersebut akan tuntas dibangun pada akhir tahun 2022. “Pada 2022 akan tuntas 100 persen, dan bisa langsung difungsikan,” terang Nova.
“Jembatan ini dibangun dengan skema penganggaran tahun tunggal. Di mana anggarannya dialokasikan secara bertahap pertahun,” ungkap Nova.
Kata Nova, nantinya jembatan tersebut juga akan terhubung langsung dengan ruas jalan Kuala Baru Aceh Singkil hingga Trumon Aceh Selatan yang akan dibangun dengan skema penganggaran tahun jamak atau multiyears akhir tahun ini.
“Jembatan Kilangan ini koneksinya dengan ruas jalan yang akan dikerjakan, dari batas Aceh Selatan sampai Kuala Baru di Singkil. Ada koneksi dengan proyek jalan multiyears, tapi beda anggaran, kalau jembatan ini tunggal dikerjakan per tahap,” sebut Plt. Gubernur.
Selama ini masyarakat di Kecamatan Kuala Baru harus mengarungi sungai menggunakan perahu boat untuk melakukan mobilitas menuju pusat daratan di Kecamatan Singkil.
Ada empat desa di Kecamatan Kuala Baru, Desa Kayu Menang, Desa Kuala Baru Sungai, Desa Kuala Baru Laut, dan Desa Suka Jaya.
Ratna Dewi, masyarakat Desa Kuala Baru Laut, mendukung penuh pembangunan Jembatan Kilangan. Selama ini ia dan masyarakat Kuala Baru lainnya menggunakan perahu sebagai sarana mobilitas menuju pusat Kota Singkil.