Banda Aceh – Gubernur Aceh
Nova Iriansyah mengungkapkan, perjuangan mendirikan Asosiasi Kontraktor Aceh (AKA) harus melalui dinamika dan tantangan yang panjang.
Setidaknya pihaknya menghabiskan waktu selama 10 tahun untuk menjadikan AKA sebagai asosiasi yang sah secara undang-undang.
“Kita berhasil menjadikan AKA ini menjadi asosiasi kontraktor yang eksis, legitimasi dan diakui secara perundang-undangan. Ini bukan pekerjaan yang biasa-biasa saja. Tidak ada di provinsi lain kala itu asosiasi kontraktor di daerah dan diakui dalam undang-undang,” jelas Nova Iriansyah.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Nova saat menerima pendiri AKA dan tim penulis buku sejarah AKA di Pendopo Gubernur Aceh, Jum’at (8/1).
Gubernur Nova Iriansyah, mengapresiasi upaya penulisan buku sejarah terbentuknya AKA.
“Menulis sangat penting untuk merekam dan merawat jejak peristiwa di masa lalu, seperti sejarah pendirian AKA,” tuturnya.
Buku Sejarah Asosiasi Kontraktor Aceh ditulis oleh dua orang penulis muda, Hayatullah dan Irma Hafni Nurdin. Kedatangan tim penulis tersebut untuk menyampaikan daftar pertanyaan kepada Gubernur Nova. Orang nomor satu di Aceh itu dijadikan salah satu narasumber materi buku tersebut. Pasalnya Nova, merupakan salah satu pelaku sejarah yang memiliki peran penting dalam pendirian AKA.
Nova mengatakan, apa yang dilakukan tim penulis tersebut merupakan hal yang inovatif. Sebab, menulis belum menjadi kebiasaan bagi sebagian besar masyarakat Aceh.
“Karena itu saya menyambut baik adanya inisiasi ini. Saya pikir ketika sejarah AKA mau ditulis, menurut saya itu sangat layak. Ada konten yang perlu kita ekspose dari perjalanan AKA ini untuk pelajaran ke depan,” sebut Nova.
Dalam kesempatan tersebut, Nova berpesan agar buku sejarah AKA ditulis secara objektif, sesuai fakta sejarah. Tidak dilebih-lebihkan maupun dikurangi.
“Saya berharap semua isi tulisannya faktual, ditulis berdasarkan data primer, tidak sekunder saja. Faktual itu menjelaskan dan menggambarkan berdasarkan bukti nyata. Baik terhadap case by case-nya maupun terhadap kemanfaatan asosiasi ini,” terang Nova.
Kemudian, Gubernur berharap kehadiran buku tersebut tidak sebatas dokumenter semata. Ia ingin buku tersebut secara populer, menarik dan dikemas sesuai selera pembaca saat ini.
Pendiri Asosiasi Kontraktor Aceh (AKA) Jafaruddin Husin, mengatakan, di usianya yang sudah mencapai 63 tahun, ia ingin mendedikasikan sebuah buku sejarah perjuangan mendirikan AKA 20 tahun silam itu.
Karena itu, ia berharap Gubernur Nova sebagai salah satu pelaku sejarah, juga dapat menyumbangkan narasinya guna melengkapi cerita perjuangan pendirian AKA.
“Kami ingin Pak Nova memberikan sedikit narasi dari kesan bapak selama mendukung AKA dulu dan kami juga ingin ada kata sambutan mewakili Pemerintah Aceh di dalam buku ini,” harap Abi Wel. (IA)