Oktober, Aceh Akan Gelar Festival Budaya di Belanda
Banda Aceh, Infoaceh.net — Kekayaan budaya dan potensi ekonomi Aceh akan segera dibawa ke panggung internasional melalui rencana penyelenggaraan Festival Aceh di Belanda.
Hal ini menjadi topik utama dalam pertemuan virtual antara Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Marlina Muzakir, dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas, Selasa, 24 Juni 2025.
Rapat yang berlangsung melalui Zoom dari Meuligoe Gubernur Aceh itu juga diikuti oleh sejumlah pimpinan instansi terkait, seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, DPMPTSP, Dinas Koperasi dan UKM Aceh, serta perwakilan dari Biro Perekonomian Setda Aceh.
Dalam pemaparannya, Dubes Mayerfas menjelaskan bahwa KBRI Den Haag dalam beberapa tahun terakhir aktif memfasilitasi promosi daerah-daerah Indonesia di Eropa sebagai bagian dari misi diplomasi budaya dan ekonomi.
Ia menyebutkan, Aceh dinilai memiliki potensi kuat untuk diperkenalkan lebih luas melalui kegiatan seperti festival.
“Festival Aceh direncanakan berlangsung di Amsterdam atau Den Haag. Kegiatan ini akan menampilkan budaya Aceh, produk-produk unggulan, serta membuka ruang dialog bisnis dan investasi. Ini akan jadi momentum penting untuk Aceh,” jelas Mayerfas.
Festival ini dijadwalkan akan digelar pada Oktober 2025, dengan durasi tiga hari hingga satu pekan. Rangkaian acaranya meliputi pertunjukan seni budaya, pameran UMKM, promosi pariwisata, serta forum bisnis yang mempertemukan pelaku usaha dari Aceh dengan mitra potensial di Belanda dan Eropa.
Marlina Muzakir menyambut baik gagasan ini dan menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendukung penuh penyelenggaraan festival tersebut.
“Aceh memiliki warisan budaya yang kaya dan produk lokal yang berkualitas. Festival ini bukan hanya ajang promosi, tapi juga peluang untuk memperkuat jejaring ekonomi Aceh di luar negeri,” kata Marlina.
Ia juga berharap seluruh pihak di Aceh bisa bersinergi dalam menyusun konsep dan konten festival agar mampu menampilkan wajah terbaik Aceh di kancah internasional.