Pada masa perjuangan bersenjata meraih dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, Aceh telah sangat besar pengorbanan dan andilnya. Rakyat Aceh bersatu mendukung pemerintah Republik Indonesia dan menyumbangkan kekayaannya untuk kemerdekaan Indonesia.
Pada masa lalu, telah terjadi kesalahpahaman kebijakan pada aspek sosial dan ekonomi, yang menyebabkan terjadinya sejarah kelam di wilayah Aceh. Sejak masa reformasi, Pemerintah RI telah berusaha beberapa kali membangun dialog dan perundingan, namun belum mencapai kesepakatan yang permanen.
“Ujian terakhir menuju perdamaian Aceh adalah bencana nasional skala besar berupa gempa bumi dan Tsunami tahun 2004 yang selanjutnya menyadarkan kita, untuk menyatukan doa dan ikhtiar semua anak bangsa, untuk menyelesaikan ujian bangsa tersebut yang akhirnya melahirkan perundingan damai melalui kesepakatan MoU Helsinki tahun 2005,” kata Pangdam.
Tugas selanjutnya adalah bangkit, yakni bangun dari kondisi keterpurukan akibat konflik berkepanjangan dan bencana alam gempa bumi dan tsunami yang meluluhlantakkan Aceh. Bangkit memerlukan komitmen yang kuat atas suatu proses yang sulit, panjang dan memerlukan suatu strategi bersama, saling percaya, saling bekerja-sama, saling bersatu dan bergotong-royong.
Bagi kita semua yang memiliki niat dan tekad yang kuat ini, maka kebangkitan yang akan kita lakukan tentu semata-mata bagi Aceh dan NKRI tercinta.
“Di sini kami juga ingin menyampaikan posisi Kodam Iskandar Muda sangat jelas, berkaitan dengan aspek kedaulatan, maka semuanya dikembalikan kepada politik kebangsaan yaitu negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun untuk perdamaian dan kebangkitan Aceh dari keterpurukan akibat konflik, maka Kodam Iskandar Muda juga siap menjadi penjuru terdepan dalam menjaga, memelihara serta memberdayakannya,” sambung Pangdam
Kemudian, fokuskan energi Aceh pada pada isu pembangunan ekonominya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Aceh.
“Tugas Kodam Iskandar Muda seberat apapun akan terasa ringan manakala mendapatkan dukungan dari masyarakat Aceh. Sebaliknya tugas seringan apapun, akan berat bagi Kodam Iskandar Muda bila tidak mendapatkan dukungan dari masyarakat Aceh. Keberadaan Kodam Iskandar Muda harus bisa dirasakan oleh masyarakat Aceh untuk mewujudkan ‘Aceh Damai, Bangkit dan Maju’, pungkss Pangdam IM.