BANDA ACEH — Pangdam Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Achmad Marzuki menjadi Inspektur Upacara pada peringatan Hari Pahlawan 2021 di Kantor Gubernur Aceh, Rabu (10/11).
Upacara yang bertemakan “Pahlawanku Inspirasiku” tersebut, diikuti pejabat utama Kodam IM dan Polda Aceh, Asisten I Setda Aceh Dr M Jafar SH MHum, Asisten II Setda Aceh Ir Mawardi, Asisten III Setda Aceh Dr Iskandar AP, Rektor UIN Ar-Raniry dan para pimpinan SKPA Pemerintah Aceh serta Veteran.
Pangdam IM yang membacakan amanat Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, yang menyampaikan pesan bahwa negeri ini mengalami penjajahan yang panjang dan menyakitkan serta ratusan tahun terpecah-pecah karena politik devide et impera atau politik adu domba.
Para pendiri bangsa ini menyadarinya dengan membangun identitas bahwa kita semua bersaudara, sebangsa dan setanah air.
Inilah pelajaran berharga. Lidi kuat akan sulit dipatahkan jika dalam kesatuan. Kita sadar bahwa kita berbeda-beda, tetapi jangan sampai terpecah-pecah oleh perbedaan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan).
“Untuk itu kita harus terus menggelorakan semangat gotong-royong serta persatuan dan kesatuan. Perbedaan justru semakin memperkaya dan memperkuat kita, Bangsa Indonesia,” ajak Mensos.
Melalui peringatan Hari Pahlawan tahun 2021, marilah kita bersama-sama bahu membahu dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggungjawab serta penghormatan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan, memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara sesuai kemampuan dan profesi masing-masing.
Jadikan nilai-nilai kepahlawanan sebagai inspirasi di setiap langkah yang penuh dengan inovasi dan daya kreasi.
“Anak-anak Indonesia, kalian bisa kembangkan talenta apa saja, selama tidak ada kata menyerah dan putus asa. Setiap orang bisa menjadi pahlawan di bidang apapun, sesuai dengan kemampuannya, minimal bagi keluarganya,” pungkas Pangdam IM.
Usai upacara, Pangdam IM bersama Forkopimda Aceh menyerahkan bungong jaroe kepada para keluarga pahlawan dan veteran.
Untuk diketahui selama prosesi kegiatan ini berlangsung tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (IA)