Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah, bersama Kepala Dinas Peternakan Rahmandi meninjau peternakan sapi di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, di Indrapuri, Minggu (14/6).
Indrapuri — Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, bersama Wakil Ketua DPRA Dalimi dan Kepala Dinas Peternakan Aceh Rahmandi, meninjau peternakan sapi asli Aceh di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian di Indrapuri, Aceh Besar, Minggu (14/6).
Kunjungan Plt Gubernur ke BPTU-HPT Indrapuri ini, merupakan bagian dari upaya untuk memastikan ketahanan dan ketersediaan pangan, khususnya daging sapi Aceh dalam menghadapi masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) maupun pasca pandemi Covid-19.
Tiba di lokasi, Plt Gubernur disambut langsung oleh Kepala BPTU-HPT Indrapuri, Vierman di padang penggembalaan balai pembibitan tersebut. Vierman menjelaskan, lembaga milik Kementerian Pertanian itu berdiri di atas lahan seluas 430 hektare.
“Total lahan kita seluas 430 hektar. 120 hektare diantaranya merupakan padang penggembalaan dan 60 hektarnya areal rumput tanam,” ujar Vierman.
Vierman menambahkan, rumput di padang gembala berjenis brachiaria humidicola, brachiaria decumbent dan stargraas. Sedangkan kebun rumput potong diisi beberapa jenis rumput, yaitu umput gajah, rumput gajah Thailand, rumput gajah Taiwan dan rumput odot
Untuk diketahui bersama, BPTU-HPT Kementan RI ini memelihara sebanyak 955 ekor sapi asli Aceh. Tak hanya memelihara sapi asli Aceh, di lokasi ini juga dikembangkan sapi persilangan sapi Aceh dengan sapi jenis Wagyu.
“Di sini kita juga melakukan persilangan antara sapi Aceh dengan sapi Wagyu, sapi asal Jepang, melalui metode inseminasi buatan. Persilangan ini akan membuat tekstur sapi Aceh yang sudah terkenal enak menjadi marbling, sehingga daging dari hasil persilangan ini lebih empuk. Hasil persilangan ini kami beri nama Sapi Waceh,” sambung Vierman.