Ir. Nova Iriansyah, MT
Banda Aceh — Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) akan menggelar rapat paripurna istimewa dengan agenda utama pelantikan Ir. Nova Iriansyah, MT sebagai Gubernur Aceh sisa masa jabatan 2017-2022 pada Kamis (5/11) sekitar pukul 09.00 WIB
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan yang dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian atas nama Presiden RI di Gedung Utama DPRA tersebut berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Sesuai aturan protokol kesehatan, jumlah tamu undangan yang hadir dibatasi
Prosesi pelantikan pun dipersingkat. Selain itu, pemberian ucapan selamat berupa salaman usai pelantikan juga ditiadakan.
Untuk kelancaran pelantikan besok, pihak Pemerintah Aceh dan Sekrerariat DPRA menggelar gladi kotor dan gladi bersih pelantikan pada Rabu (4/11) pagi.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Aceh, Teuku Ahmad Dadek mengatakan, pembatasan jumlah undangan yang hadir sesuai arahan dari Dirjen Bina Administrasi dan Kewilayahan
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Jumlah undangan yang dibenarkan hadir oleh Kemendagri hanya 100 orang, ditambah jumlah Anggota DPRA dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh sebanyak 100 orang.
“Iya, sesuai arahan Kemendagri jumlah tamu undangan yang hadir dibatasi dan prosesi pelantikan pun dipersingkat,” ujar Teuku Ahmad Dadek.
Para undangan saat pelantikan Nova yaitu anggota DPR Aceh, unsur Forkopimda Aceh serta beberapa tamu undangan. Sementara bupati/wali kota di Aceh menyaksikan pelantikan melalui video conference.
“Untuk para Bupati dan Wali Kota se-Aceh tidak diundang hadir langsung ke gedung DPRA, cukup menyaksikan secara virtual via aplikasi zoom meeting. Karena ini memang kita utamakan protokol kesehatan,” ujarnya.
Menurut Dadek, pada saat pelantikan hanya diisi dengan pengambilan sumpah jabatan dan kata-kata pelantikan oleh Mendagri Tito Karnavian, lalu penyerahan SK Presiden.
Sedangkan pemasangan pangkat dan tanda jabatan gubernur ditiadakan, karena sudah duluan dipasang sebelumnya di baju yang dipakai Nova Iriansyah.
Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRA, Suhaimi SH MH menambahkan sejauh ini persiapan upacara pelantikan sudah mencapai 80 persen. Teknis pengaturan tempat telah dikoordinasikan dengan tim protokoler Kemendagri.
“Sudah 80 persen sesuai dengan koordinasi tim protokoler Kemendagri, karenanya tamu undangan dibatasi untuk mencegah penyebaran COVID-19,” sebut Suhaimi.
Panitia pelantikan, yang terdiri atas Sekretariat DPRA, tim Pemerintah Aceh dan tim utusan Kemendagri, juga menyediakan tenda di luar ruangan.
Sementara para wartawan juga tidak dibenarkan masuk ke dalam ruangan gedung DPRA. Untuk kebutuhan dokumentasi, akan disediakan ruang tersendiri di luar gedung untuk meliput. Sementara dokumentasi foto yang dibutuhkan, bisa diakses melalui humas.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian Rabu (4/11) sore tiba di Banda Aceh melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar.
Sebelumnya, Kemendagri telah mengirimkan surat kepada Ketua DPRA untuk memfasilitasi pelantikan Nova Iriansyah sebagai Gubernur Aceh definitif.
Surat tersebut dikirimkan pada 3 November 2020. Dalam surat itu dijelaskan, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 95/P Tahun 2020 tentang Pengesahan Pemberhentian Dengan Hormat Wakil Gubernur Aceh sisa masa jabatan tahun 2017-2022 dan pengesahan pengangkatan Gubernur Aceh sisa jabatan tahun 2017-2022.
Dalam surat itu, Mendagri meminta agar agar DPRA untuk memfasilitasi persiapan dan pelaksanaan rapat paripurna DPRA dalam rangka pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Gubernur Aceh sisa masa jabatan 2017-2022.
“Saat ini Bapak Menteri Dalam Negeri telah mengagendakan pelantikan dan pengambilan sumpah Ir Nova Iriansyah MT sebagai Gubernur Aceh dalam rapat paripurna DPRA pada hari Kamis, 5 November 2020 di Banda Aceh,” tulis surat yang bernomor 131.11/5668/OTDA.
Menanggapi surat Mendagri itu, Ketua DPRA langsung mengeluarkan surat undangan pelantikan yang akan berlangsung pada 5 November 2020.
Surat undangan itu juga dikeluarkan pada 3 November 2020, setelah menerima surat dari Mendagri. Surat undangan itu diteken oleh Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin. Pelantikan akan digelar pada pukul 09.00 WIB di Gedung Utama DPRA. (IA)