Pemerintah Aceh Ajak Santri Tetap Berjihad Jaga Keutuhan NKRI
“Santri, dengan kitab sebagai senjata dan pena sebagai tongkat kebijaksanaan, adalah teladan dalam menjalani jihad ini. Mereka memperdalam ilmu dan menyebarkan cahaya pengetahuan ke berbagai penjuru dunia. Mereka adalah pejuang ilmu pengetahuan yang tak kenal lelah, menjadikan ilmu dan kebijaksanaan sebagai senjata utama,” kata Sekda.
Bustami menambahkan, para santri juga telah terbiasa diajarkan tentang khidmah atau pengabdian, inti dari loyalitas yang dibingkai dalam paradigma etika agama dan kebutuhan sosial.
Sehingga pada akhirnya, prinsip maslahat untuk kepentingan umum telah menjadi pedoman yang tak bisa ditawar lagi.
“Hari ini kita berkumpul dengan penuh kebanggaan dan rasa hormat dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional. Peringatan ini merupakan momentum penting bagi kita dalam mengenang peran tak tergantikan para santri dalam membentuk perjuangan dan peradaban bangsa Indonesia,” kata Sekda.
Pesantren atau dayah, sebagai lembaga pendidikan Islam tempat para santri bernaung, sangat berkontribusi besar dalam sejarah perjuangan dan berdirinya bangsa Indonesia.
“Dari kesadaran akan harmoni dalam beragama, perlawanan kultural di masa penjajahan, perebutan kemerdekaan, pembentukan dasar negara, tercetusnya resolusi jihad 1945, hingga melawan pemberontakan PKI, tak terlepas dari peranan pesantren,” ungkap Sekda.
Oleh sebab itu, pada peringatan Hari Santri Nasional di Aceh tahun ini, Pemerintah Aceh mengajak semua santri tetap menjaga keutuhan dan kesatuan Negara Republik Indonesia, menghormati Pancasila, UUD 1945 dan mengamalkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
“Jadilah pelopor perdamaian dan keadilan, karena santri adalah harapan yang menyinari masa depan bangsa ini. Selamat memperingati Hari Santri Nasional. Terima kasih kepada para santri yang telah dan terus berdedikasi terhadap bangsa ini. Semoga semangat jihad intelektual para santri terus membara dan menerangi jalan menuju masa depan Indonesia yang lebih baik,” pungkas Sekda.
Selain Sekda, upacara peringatan Hari Santri juga dihadiri Pimpinan Dayah Inshafuddin Banda Aceh Abi Daud Hasbi, perwakilan Forkopimda Aceh, Plt Kadis Pendidikan Dayah Aceh Musmulyadi, Kadis Kesehatan Munawar, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Dr Edi Yandra, Kadis Kelautan dan Perikanan Aliman, Karo Organisasi Setda Aceh Danil Arca, Plt Kadis Sosial Devi Riansyah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh Ilyas, Kepala Biro Isra Dr Yusrizal. (IA)