Robby menambahkan, disamping optimalisasi penanganan PMK melalui kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi. Layanan ini juga diharapkan bisa memberi kemudahan bagi masyarakat dalam merawat ternaknya, sehingga dengan demikian, potensi kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh PMK kepada masyarakat khususnya peternak, dapat diminimalisir.
“Saya mengharapkan kepada masyarakat luas, agar bisa memanfaatkan layanan ini dengan sebaik-baiknya, dan untuk itu, kepada seluruh pemangku kebijakan terkait, saya minta untuk meningkatkan kinerja, kerjasama dan kolaborasi, demi terwujudnya layanan Kesehatan hewan yang terbaik bagi masyarakat Aceh. Insya Allah, dengan demikian, PMK di Aceh dapat teratasi, serta penyakit hewan menular strategis (PHMS) lainnya juga dapat terkendali.
Robby menambahkan, pandemi covid dan wabah PMK harus menjadi sebuah pelajaran berharga, bahwa menjaga kesehatan hewan sangat penting sebagai upaya menjaga kesehatan manusia.
Kadisnak Apresiasi Satgas PMK dan Vaksinator
Senada dengan Pj Gubernur, Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras Satgas PMK Aceh dan Kabupaten/Kota serta para vaksinator PMK.
“Apresiasi kami kepada Satgas PMK Aceh dan kabupaten/kota. Penghargaan dan terima kasih tentu harus kita berikan kepada para vaksinator yang telah bekerja sangat baik, sehingga saat ini Aceh mampu mencapai predikat zero reported case. Kerja kita belum selesai teman-teman, vaksinasi dan sosialisasi masih dan akan terus kita lakukan agar Aceh benar-benar terbebas dari PMK,” ujar Zalsufran.
“Kita memahami betul kerugian yang dialami masyarakat peternak atas merebaknya wabah ini. Oleh karena itu, mari kita kuatkan tekad dan komitmen pengentasan PMK di Aceh agar masyarakat peternak bisa lebih nyaman beraktivitas seperti sediakala,” imbuh Kadisnak. (IA)