Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh mengajukan dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Perencanaan Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Perubahan Tahun Anggaran 2020 kepada DPRK Banda Aceh.
Dokumen KUA-PPAS Perubahan tersebut diserahkan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman kepada Pimpinan DPRK Banda Aceh yang diterima Wakil Ketua I Usman, pada sidang paripurna di DPRK Banda Aceh, Senin (7/9).
Rapat yang dipimpin Wakil Ketua I Usman tersebut menerapkan protokol kesehatan, setiap tamu undangan memakai masker dan mencuci tangan di tempat yang telah disediakan.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengatakan perubahan APBK tersebut diajukan berdasarkan penyesuaian terhadap kondisi pertumbuhan ekonomi makro daerah yang dalam kondisi tidak stabil akibat dampak yang ditimbulkan wabah pendemi Covid-19.
Ia menjelaskan penyesuaian indikator makro dimaksud berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi daerah yang pada tahun 2020 ditargetkan sebesar 3,78% sesuai dengan RPJM Kota Banda Aceh Tahun 2017-2022.
Bahkan pada tahun 2019 yang lalu realisasi pertumbuhan ekonomi Kota Banda Aceh telah mencapai 4,50% dari target sebesar 3,60%. Ini tentu saja merupakan sebuah tantangan yang besar pada masa pandemi Covid-19 saat ini.
Perubahan tersebut juga untuk mengembalikan program dan kegiatan yang tertunda akibat diwajibkanya recofusing anggaran tahun 2020 dalam penanganan Pendemi Corona,” terangnya.
“Pendapatan daerah direncanakan dalam perubahan rancangan KUA dan PPAS Kota Banda Aceh Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 1.288.978.531.205,- mengalami penurunan Rp 126.549.351.007 atau minus -8,94% persen dari pendapatan Daerah dalam APBK 2020 murni yang ditetapkan sebesar Rp 1.415.527.882.212,-,” ujar Aminullah.
Pendapatan tersebut meliputi pendapatan asli daerah (PAD) direncanakan sebesar Rp 309.702.495.330,- pada APBK 2020 menjadi sebesar Rp 254.081.184.909,- mengalami penurunan sebesar Rp.55.621.310.421,- atau minus -17,96%.
Penurunan tersebut terjadi akibat menurunnya target BLUD Rumah Sakit Umum Meuraxa disebabkan adanya Permenkes tentang rujukan berjenjang dan berkurangnya pasien akibat Covid-19,” jelasnya.