BANDA ACEH, Infoaceh.net – Perhimpunan Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Wilayah Aceh siap menyukseskan Konvensi Humas Indonesia (KHI) 2025 yang akan dilaksanakan pada Desember 2025 di Surabaya, Jawa Timur.
Ketua Perhumas Wilayah Aceh Amal Hasan SE MSi mengajak seluruh stakeholder untuk ikut menyukseskan KHI 2025.
Perhumas Aceh sebagai organisasi tempat bekecimpungnya praktisi kehumasan akan tetap konsesn berkolaborasi dengan pemerintah daerah sebagai mitra strategis dalam memediasi kepentingan informasi masyarakat.
“Kita siap berpartisipasi aktif dalam rangka menyukseskan KHI 2025. Perhumas sebagai ekosistem terpadu kehumasan akan terus berperan sebagai jembatan informasi publik,” ujar Amal Hasan, Sabtu (23/8/2025).
Ekononom dan bankir yang pernah menjabat sebagai Direksi Bank Aceh ini menambahkan KHI merupakan agenda tahunan Perhumas Indonesia. Ia berharap seluruh stakeholder bangsa bisa ikut mengambil peran dalam membangun reputasi Indonesia dalam berkomunikasi dengan dunia secara global.
“Perhumas Aceh juga akan tetap konsen dalam peran-peran kolaborasi dengan pemerintah daerah guna memperkuat bargaining diplomasi dan komunikasi daerah dengan pusat,” tambah Amal Hasan.
Amal Hasan yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumi Universitas Syiah Kuala (IKA USK) ini menegaskan, Perhumas Aceh akan terus berkiprah dalam membangum komitmen kehumasan secara konsisten, berkembang dan berkelanjutan, dengan membangun peradaban komunikasi kemasyarakatan dalam ekosistem yang terpadu dengan berbagai pihak, baik dalam wilayah birokrasi, eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Tahun lalu KHI 2025 dilaksanakan di Bali, Perhumas Aceh ikut berpartisipasi aktif dalam acara yang diabarengi degan Konvensi International World Public Relations Forum (WPRF) 2024 dan Musyawarah Nasional (Munas) Perhumas Indonesia.
Amal Hasan berharap melalui KHI 2025 dapat menghasilkan pemikiran dalam mentransformasikan peran Humas dalam tatanan strategis serta dapat melahirkan gagasan dalam menciptakan branding Indonesia yang selanjutnya menjadi acuan bagi Perhumas dan stakeholder-nya menjadi agen perubahan.