Infoaceh.netInfoaceh.netInfoaceh.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Infoaceh.netInfoaceh.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Aceh

Peringatan Tsunami Sarana Edukasi Terbaik Kepada Anak Cucu

Last updated: Minggu, 26 Desember 2021 18:04 WIB
By Redaksi
Share
6 Min Read
Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat memberikan sambutan pada acara puncak peringatan 17 tahun tsunami Aceh di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Ahad (26/12)
SHARE

BANDA ACEH – Peringatan musibah gempa bumi dan tsunami yang digelar setiap tahun pada 26 Desember adalah salah satu upaya Pemerintah Aceh, untuk mengedukasi generasi penerus bangsa, untuk selalu siaga dan tangguh bencana, karena sebagaimana diketahui, Indonesia, khususnya Aceh adalah daerah yang berada dalam kawasan cincin api dunia.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah, kepada awak media usai menyampaikan sambutan pada acara peringatan 17 tahun tsunami Aceh, yang tahun ini dipusatkan di Lapangan Parkir Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh, Ahad (26/12).

Dalam kesempatan tersebut, gubernur juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersyukur, karena pandemi covid-19 sudah melandai, sehingga peringatan tsunami bisa digelar seperti hari ini.

- Advertisement -

“Alhamdulillah, kita tentu harus bersyukur karena pandemi covid-19 saat ini tren nya melandai, sehingga kita dapat menggelar peringatan tsunami seperti hari ini. Namun, kewaspadaan tetap harus kita kedepankan dengan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari,” kata Nova.

Gubernur menjelaskan, edukasi tetap menjadi poin utama dalam setiap peringatan tsunami. Selain itu, secara keilmuan kita harus sadar terhadap fenomena alam dan mengajarkannya kepada anak cucu.

- Advertisement -

“Karena mencegah bencana alam tentu tidak bisa, tapi mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh bencana alam tentu bisa. Nah hal inilah yang menjadi inti dalam setiap peringatan tsunami. Selain itu, kita juga ingin menjadikan tsunami ini sebagai pariwisata scientifik, pariwisata sejarah dan pariwisata fisik alam sebagai pelajaran penanggulangan fenomena alam kepada anak cucu,” kata Nova.

Pergaulan Bebas Marak, Peran Lembaga Keistimewaan Aceh Disorot
Pesan Muslem Yacob ke Dinsos Banda Aceh: Penanganan Masalah Sosial Tidak Boleh Kaku
Kapolresta Sambangi Rumah Mantan Kapolda Husein Hamidi
Anggota DPRA Duga Achmad Marzuki Mau Pergubkan APBA 2024

Sebelumnya, dalam sambutannya pada puncak peringatan 17 tahun tsunami Aceh tahun 2021, Nova mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk menjadikan momentum peringatan tsunami sebagai sarana untuk muhasabah diri.

“Tidak terasa, 17 tahun sudah kita memperingati musibah Gempa dahsyat dan Tsunami, yang terjadi 26 Desember 2004 silam. Setiap tahun, sebagaimana pada hari ini, kita kembali bertafakkur, menundukkan kepala, melakukan refleksi, berzikir, mengirimkan doa-doa terbaik kepada para syuhada yang telah mendahului kita,” kata Nova.

Gubernur mengajak semua pihak untuk menjadikan momentum peringatan tsunami sebagai sarana untuk meyakinkan masyarakat, dan mengedukasi generasi muda, agar semakin memahami makna “Siaga Bencana, Tangguh Bersama.”

- Advertisement -

“Tsunami 17 tahun lalu tentu tidak kita sangka-sangka. Musibah ini telah membuka mata banyak pihak untuk terus mencari cara agar kita makin giat mengedukasi generasi penerus untuk bersiaga atas bencana yang mungkin timbul. Ikhtiar ini tak mungkin dilakukan hanya oleh Pemerintah saja. Kita harus siap berkolaborasi dan bersama-sama melakukan yang mungkin kita perbuat, sesuai keahlian dan kemampuan masing-masing,” imbau Nova.

Selain itu, sambung gubernur, sebagai makhluk beragama, maka bila ada tantangan yang mungkin menghadang, kita semua, tentu akan mencari solusi agar tangguh menghadapinya dengan memohon pertolongan Allah.

“Insya Allah, kegiatan zikir dan doa bersama, ziarah, tausiyah, santunan anak yatim, serta kegiatan pendukung lainnya pada peringatan kali ini, semakin menguatkan kita untuk senantiasa bersyukur dan terus bergerak maju ke masa depan Aceh yang lebih baik. Aceh hebat yang semakin damai dan sejahtera,” kata Nova.

Dalam sambutannya, Gubernur juga mengajak masyarakat Aceh untuk mengenang kembali jasa serta keterlibatan warga dunia terhadap upaya rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca tsunami.

“Kita tentu harus berterima kasih dan mengingat bagaimana saudara-saudara kita, pemerintah dan masyarakat berbagai suku bangsa di nusantara serta komunitas internasional, segera turun tangan meringankan beban derita kita 17 tahun silam. Terlalu banyak bila kita sebut di sini nama individu, perusahaan, organisasi masyarakat dan persona sejagat dari berbagai benua, yang telah membantu kita,” kata Nova.

“Kita semua tentu yakin, mereka paham, bagaimana kita sangat berterima kasih dan senantiasa mengingat segala kebaikan mereka. Kita pun dengan tulus mendoakan agar mereka senantiasa dilindungi Allah dan menerima imbalan setimpal, sesuai amal dan perbuatannya,” sambung gubernur.

Untuk diketahui bersama, pasca tsunami setidaknya ada 53 negara yang telah berkontribusi pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh selepas bencana.

Sebagai bentuk terima kasih kepada lembaga dan negara donor, Pemerintah dan masyarakat Aceh memberikan apresiasi kepada negara-negara tersebut yang secara simbolik diabadikan dalam bentuk monumen “Thanks to The World” dan prasasti “Thank You and Peace” yang mencantumkan nama dan bendera negara, serta ekspresi rasa syukur dalam bahasa masing-masing negara bersangkutan.

Gubernur mengajak masyarakat untuk menjaga Monumen yang berada di sepanjang “jogging track” Lapangan Blang Padang, Banda Aceh itu, sebagai salah satu wujud terima kasih masyarakat Aceh pada masyarakat dunia yang telah membantu masyarakat Aceh bangkit.

Nova juga mengingatkan, sama seperti tahun lalu, peringatan tsunami tahun ini masih dilaksanakan dengan protokol kesehatan secara ketat berbasis Cleanliness, Health, Safety, Environment (CHSE) melalui prinsip 6 M yaitu menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas dan menghindari makan bersama.

“Sesuai arahan Pak Presiden, dengan ditemukannya varian baru Omicron di Jakarta pada 16 Desember lalu, kita harus lebih meningkatkan lagi kewaspadaan. Karena, bukan tidak mungkin varian yang disebut-sebut jauh lebih mudah menyebar itu, akan menemukan jalan untuk masuk ke Aceh,” kata Nova. (IA)

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
See Full Bio
Share This Article
Email Copy Link Print
Previous Article 17 Tahun Tsunami, Forkopimda Aceh Ziarah ke Kuburan Massal Ulee Lheue
Next Article Aceh dan Jawa Barat Teken Kerja Sama Pengembangan 12 Potensi Daerah

You May also Like

Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki
Aceh

Achmad Marzuki Dinilai Belum Mampu Perbaiki Kondisi Aceh

Jumat, 10 Februari 2023
Img 20240611 Wa0047 1
Aceh

Muhammad Iswanto Salurkan 1.218 Kain Sarung untuk Imuem Hingga Muazzin di Aceh Besar

Selasa, 11 Juni 2024
Aceh

“Virus” Game Judi Online Kembali Mewabah di Aceh, Pemerintah Diam

Senin, 31 Agustus 2020
Aceh

KMP Aceh Hebat 1 Gagal Berlayar Karena Alami Kerusakan, Ini Penjelasan ASDP

Kamis, 18 Maret 2021
Show More
  • More News:
  • www.infoaceh.net
  • peristiwa
  • nasional
  • aceh
  • prabowo:
  • umum
  • utama
  • politik
  • dan
  • ekonomi
  • besar
  • banda
  • pendidikan
  • Prabowo Subianto
  • hukum
  • jadi
  • 2024
  • polisi
  • warga
  • syariah
Infoaceh.netInfoaceh.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?