Peringati HUT ke-39 Kota Jantho, Pejabat Aceh Besar Pakai Baju Adat
Iswanto mengemukakan, para pendahulu telah membuktikan tekadnya untuk menghidupkan Kota Jantho sebagai pusat transit.
Dari tengah bumi Aceh Besar ini, digagas jalur alternatif, Jantho-Panca, Jantho-Keumala (Pidie) hingga Jantho-Lamno. Dua ruas awal telah direalisasikan dalam bentuk trase jalan, sedangkan Jantho-Lamno kini telah beraspal hotmix hingga nyaris menyentuh bibir demarkasi dengan Lamno, Kabupaten Aceh Jaya.
Ia memaparkan, banyak gagasan yang telah direalisasikan para pendahulu untuk menjadikan Kota Jantho sebagai sebuah magnit baru di Aceh. Berbagai event telah dilaksanakan di Kota Jantho sebagai upaya untuk menjadikan kota ini sebagai Kota Kuliner, Kota Wisata dengan berbagai potensi wisata alam yang menantang, termasuk untuk arung jeram dan adventure.
Bahkan khusus untuk peringatan HUT ke-39 Kota Jantho tahun ini, juga telah diadakan event trail adventure mengelilingi lokasi wisata dan pemandangan alam yang eksotis seputar Kota Jantho.
”Semua itu untuk memperkenalkan potensi wisata selingkar Kota Jantho yang memang sangat menjanjikan,” paparnya.
Saat ini, ujarnya lagi, Pemkab Aceh Besar sedang menjadikan Kota Jantho sebagai Kota Olahraga dengan memberdayakan fasilitas yang telah dibangun melalui PORA Aceh Besar empat tahun silam. Selain itu juga untuk menyongsong event olahraga nasional PON ke-21 di Aceh Sumut.
Satu lagi obsesi adalah menjadikan Kota Jantho, sebagai Kota Pendidikan. Saat ini, telah hadir kampus ISBI Aceh di Kota Jantho.
”Kini kami terus berjuang agar hadir Kampus Regional Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Kota Jantho. Kami pikir itu bukan sekadar obsesi kosong, karena didukung oleh kondisi lahan, cuaca rutin serta fasilitas jalan tol yang langsung ke Bandara SIM. Jika ini terwujud, akan memunculkan multiplier effect (efek berganda) yang luar biasa,” tutur Iswanto.
Terkait dengan peringatan Hardiknas, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh insan pendidikan, guru, Majelis Pendidikan Daerah, organisasi profesi, dan pemangku kepentingan lain atas segala ikhtiar, kepedulian, dan perhatian yang diberikan dalam menumbuhkembangkan dunia pendidikan.