Permainan Rakyat PKA-8: Aceh Besar Juara Catoe Rimueng, Subulussalam Menangkan Lomba Engklek
BANDA ACEH – Kabupaten Aceh Besar keluar sebagai juara permainan rakyat Catoe Rimueng dan Kota Subulussalam memenangkan permainan engklek.
Dua permainan rakyat itu dipertandingkan di Museum Aceh, Banda Aceh pada Rabu, 8 November 2023.
Sejumlah pertandingan permainan rakyat merupakan bagian dari rangkaian Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8.
Koordinator Permainan Rakyat PKA-8 Suherman mengatakan, untuk permainan Catoe Rimueng juara I diraih oleh Aceh Besar, juara II Bireueun, juara III Aceh Tenggara, juara IV Aceh Barat Daya, dan Aceh Barat menduduki juara V.
Pecatur Catoe Rimueng dari Kabupaten Aceh Besar Raja Angkasa (15) berhasil meraih juara satu setelah mengalahkan Kontingen dari Kabupaten Bireuen di laga final dalam permainan rakyat pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke 8, yang berlangsung di Gedung Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (08/11/2023).
Pada kesempatan tersebut, Munadi SPd MPd, Koordinator Catoe Rimueng Aceh Besar, mengatakan, terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada peserta catoe rimueng, sehingga pada babak final berhasil meraih hasil yang membanggakan.
“Alhamdulillah, kita hari ini pada perlombaan Catoe Rimueng berhasil meraih juara satu setelah mengalahkan Kontingen dari Kabupaten Bireuen,” katanya.
Sebelum mengikuti perlombaan catoe rimueng, para peserta dari Aceh Besar sudah mempersiapkan secara matang selama tiga bulan.
“Ya, kami sudah mempersiapkan selama tiga bulan, peserta itu dilatih langsung oleh Pak Silahuddin,” ujarnya.
Ia menambahkan, semoga prestasi yang telah diraihnya menjadi motivasi untuk selalu berkarya menuai prestasi, semangatnya selalu membara, dan menjadi penerang motivasi bagi siswa lainnya.
“Selamat Raja Angkasa, jadilah generasi Indonesia yang selalu berprestasi, banggakan orang tua, banggakan guru, banggakan sekolah, dan daerah. Semangat dan sukses terus,” tambah Munadi.
Sementara untuk permainan Engklek, juara I diraih Subulussalam, II Aceh Timur, III Simeulue, IV Langsa, dan V Aceh Besar.
Menurut Suherman, dua permainan rakyat itu mampu menarik antusiasme peserta yang memenuhi arena Museum Aceh.