Peserta dari 18 Kabupaten/Kota Ikuti Lomba Perahu Hias di Krueng Aceh
“Kami mohon maaf juga kepada masyarakat yang mungkin terkena macet karena kegiatan ini karena memang banyaknya penonton. Kami sebagai penyelenggara atas nama Pemerintah Aceh mengucapkan terima kasih atas dukungannya,” ujar Almuniza.
Beberapa peserta pawai kapal hias yang tampil dengan nuansa khas daerah masing-masing, seperti Kabupaten Aceh Selatan yang khas tampil dengan kapal bermoncong naga.
Aceh Selatan digambarkan sebagai kapal pengangkut rempah dan erat kaitannya dengan posisi kabupaten itu sebagai penghasil pala terbesar.
Juga ada kapal dari Kota Banda Aceh yang digambarkan sebagai Armada Laksamana Cheng Ho, dalam sejarahnya datang dari Negeri China ke Bandar Aceh Darussalam (kini Banda Aceh).
Selanjutnya kapal Aceh Barat, ditampilkan sebagai pengangkut rempah yang kerap singgah ke Bandar Meulaboh di masa lampau. Tak lupa meriam kuno khas Eropa menghiasi keladak kapal.
Kapal Aceh Jaya yang menampilkan kapal Nisero. Dalam sejarahnya Kapal Nisero adalah milik eropa yang kemudian disita para pejuang di kawasan Aceh Jaya yang saat itu dipimpin seorang panglima asal Teunom.
Tak ketinggalan, Kabupaten Simeulue tampil ikonik dengan memodifikasi kapalnya menjadi lobster raksasa. Lobster merupakan komoditas khas Simeulue yang sudah dikenal hingga mancanegara. (IA)