KOTA JANTHO – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto menyatakan duka yang mendalam atas musibah atau tragedi banjir bandang yang melanda lokasi wisata alam Bendungan Brayeun di Gampong Meunasah Mesjid Kecamatan Leupueng Kabupaten Aceh Besar, Kamis (25/08/2022) sekitar pukul 14.50 WIB.
“Atas nama Pemerintah Aceh Besar dan pribadi, saya menyatakan duka yang mendalam. Ini juga bagian dari ketentuan Allah atas umatNya. Karena itu kami minta semua kita memperbanyak sabar atas musibah ini,” kata Iswanto, Jum’at (26/8).
Menurut Iswanto, sejenak mengetahui adanya musibah, pihaknya langsung memerintahkan Kalak BPBD, Kadisparpora Aceh Besar dan jajarannya untuk melakukan koordinasi, termasuk dengan jajaran TNI/Polri serta Tim SAR.
Serta memerintahkan lini BPBD dan jajaran terkait di Aceh Besar untuk turun ke lokasi musibah. Intinya, sebelum turun ke lapangan, Pj Bupati Iswanto telah memberi arahan kepada Kalak BPBD dan Kadisparpora Aceh Besar, untuk bekerja secara all out.
“Kita senantiasa mengingatkan agar pemerintah hadir dalam kesempatan pertama pasca adanya musibah. Karena iu juga bagian dari harapan rakyat yang butuh dukungan moral saat mereka diuji oleh Yang Maha Kuasa dengan segala kehendakNya,” tandas Iswanto.
Pada sisi lain ia mengingatkan semua pelancong di lokasi wisata, terutama wisata alam dalam bentuk sungai atau air terjun, untuk senantisa waspada dengan kondisi cuaca.
Lokasi wisata alam sungai dan air terjun sangat rawan terjadi terjangan banjir bandang. Karena lokasi tangkapan air di hulu sungai makin berkurang, akibat pemotongan hutan secara sembarangan.
“Ini pelajaran kepada semua pihak, untuk tidak lagi melakukan upaya illegal loging dan illegal mining, karena ujung ujungnya yang menderita adalah masyarakat sendiri, terutama masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai (DAS). Kerawanan itu juga mengintip pengunjung lokasi wisata. Jadi perbuatan segelintir orang berbuah musibah bagi orang lain yang tak tahu menahu dengan pelanggaran tersebut,” tutur Iswanto.