Sebagaimana diketahui, ini merupakan kunjungan kerja pertama Safrizal ke Bener Meriah, pasca dilantik sebagai Pj Gubernur Aceh 22 Agustus lalu.
Untuk diketahui bersama, prosesi Tepung Tawar mewakili 4 unsur, pertama rerumputan dedingin, yang melambangkan bahwa pemimpin yang dipeusijuek hendaklah memimpin dengan hati yang dingin.
Selanjutnya, Bebesi, yaitu siapapun yang ditepungtawari duharapkan mempunyai keteguhan prinsip.
Sedangkan beras merupakan perwujudan tumbuhan padi yang merupakan makanan pokok masyarakat, yang memiliki pesan bahwa pemimpin diharapkan dapat menjamin ketersediaan pangan rakyatnya sepanjang masa.
Dan terakhir, rumput celala yang menjadi sebuah perlambang, bahwa sang pemimpin diharapkan agar bisa melihat secara luas dari berbagai sudut pandang dan bisa berlaku adil pada rakyatnya selama dirinya memimpin suatu negeri.
Sebelumnya, founder Desember Kopi Gayo Fikar W Eda, dalam sambutannya menjelaskan, kegiatan ini telah berlangsung sejak 2016. Event ini digelar berbasis pada adat, budaya, sejarah kopi dan kesejahteraan.
Pada Desember Kopi Gayo 2024 ini, juga diserahkan 13 Anugerah Desember Kopi Gayo kepada 13 tokoh pembaharu kopi dan penggiat wisata yang dianggap berjasa dalam kreasi dan inovasi kopi dan penguatan budaya.
Selain itu, juga diluncurkan becak wisata, dan peluncurkan Buku Buku Puisi 1550 MDPL, yang sebahagian besarnya bertema tentang Kopi. Buku yang ditulis 200 penyair ini diterbitkan oleh dua penerbit sekaligus, yaitu Imagi Jakarta dan Gayo Institute.
“Buku ini bahkan telah dibeli sebanyak 100 buah oleh Pak Pj Gubernur seharga Rp 10 juta. Terima kasih Pak Gubernur atas dukungannya terhadap penyelenggaraan acara ini. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Pemkab Bener Meriah dan Aceh Tengah atas dukungannya terhadap kegiatan ini,” ujar Fikar.
Rangkaian Desember Kopi Gayo 2024 juga diisi kegiatan penanaman pohon yang diinisiasi oleh Leuser International Foundation dan Livelihoods Foundation.
Nantinya kedua lembaga tersebut akan menanam sebanyak 2 juta pohon selama 2 tahun, di lahan seluas 11.800 hektar dan sebanyak 10 ribu petani kopi di Aceh Tengah dan Bener Meriah akan menerima manfaat dari program Tanam Pohon Penaung Kopi/Agroforestri tersebut.