ACEH TENGGARA — Awal tahun 2022 beberapa wilayah di Provinsi Aceh dilanda bencana hidrometeorologi. Kali ini, fenomena angin kencang melanda wilayah Kabupaten Aceh Tenggara, pada Kamis (6/1) pukul 21.47 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara melaporkan, sebanyak 29 unit rumah rusak berat.
Selain itu, terdapat fasilitas umum dan rumah ibadah yang terdampak yakni Sekolah Dasar Bunga Melur, dan 2 gereja mengalami rusak sedang.
Peristiwa ini terjadi setelah hujan disertai angin kencang yang berdampak di dua kecamatan.
Kedua titik lokasi bencana tersebut berada di Desa Lawe Sagu Hulu, Desa Mbacang Racun yang terletak di Kecamatan Lawe Bulan, dan Desa Tenembak Lang-lang di Kecamatan Deleng Pokhkison.
Abdul Muhari, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Jum’at (7/1) menyampaikan, BPBD Kabupaten Aceh Tenggara segera menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan pendataan cepat dan data sementara tercatat 32 KK terdampak atas kejadian ini.
Hingga kini, untuk jaringan komunikasi saat ini tidak terganggu dan kondisi dilapangan sudah mulai kondusif.
Angin kencang juga melanda wilayah di Kabupaten Gayo Lues hingga merusakkan rumah warga. Sebanyak 21 KK mengungsi sementara waktu setelah kejadian yang terjadi pada Rabu (5/1), pukul 16.00 waktu setempat.
Angin kencang tersebut terjadi di Desa Bantul Musara, Kecamatan Tripe Jaya, Gayo Lues. Peristiwa berlangsung bersamaan dengan hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gayo Lues mencatat sebanyak 21 rumah rusak, dengan rincian rusak berat 5 unit dan rusak ringan 16. Keluarga yang rumahnya rusak mengungsi ke tempat sanak saudara. Akibat peristiwa tersebut, tidak ada laporan korban luka-luka.
Setelah angin kencang reda, petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri dan aparat desa membantu keluarga terdampak untuk membersihkan material bangunan sekitar rumah mereka.
Melihat potensi bahaya cuaca ekstrem, Kecamatan Tripe Jaya termasuk salah satu wilayah dari total 11 kecamatan di Gayo Lues dengan potensi pada kategori sedang hingga tinggi.
Menyikapi puncak musim hujan pada bulan ini hingga Februari, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.
Masyarakat dapat melihat potensi bahaya dan risiko di sekitar melalui aplikasi inaRISK atau pun informasi cuaca dari lembaga pemerintah maupun BPBD.
Merujuk informasi laporan cuaca, BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini wilayah Provinsi Aceh Jumat (7/1) untuk waspada potensi hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Aceh Tamiang, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Leuser dan Cot Girek.
BNPB mengingatkan masyarakat dan pemerintah di tingkat Kabupaten/Kota maupun yang lebih kecil Kecamatan/Desa untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi potensi bahaya hidrometeorologi.
Saat terjadi angin kencang, bagi masyarakat yang berada di luar rumah, disarankan agar menghindari bangunan tinggi, tiang listrik, papan reklame, dan pohon.
Apabila sedang dalam perjalanan, sebisa mungkin berhenti dan mencari tempat berlindung yang aman. (IA)