SIGLI — Musyawarah Daerah (Musda) XIII Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pidie yang dilaksanakan di Oproom Setdakab Pidie, Senin (14/6), ricuh sehingga personel kepolisian dari Polres Pidie harus membubarkan Musda tersebut.
Kericuhan dipicu hasil perhitungan suara bakal calon di putaran pertama, dimana dari hasil tersebut, para calon Ketua KNPI periode 2021-2024, akan ditetapkan.
Pada putaran pertama, Muhammad Fajri memperoleh 51 suara. Posisi kedua diduduki Zulkifli yang memperoleh 41 suara. Sementara, Mustafa dan Indra Abidin tak meraup satu suara pun.
Setelah hasil tersebut diketahui, sebagian peserta Musda meminta pimpinan sidang untuk menunda sidang yang telah memakan waktu selama tiga hari tersebut. Sementara, sebagian peserta lainnya meminta sidang tetap dilanjutkan.
Beberapa saat kemudian, aksi saling dorong antar pendukung bakal calon terjadi. Aksi pelemparan kursi juga tak bisa dielakkan.
Ketua panitia Musda XIII KNPI Pidie Fakrurrazi belum bisa memastikan kapan Musda KNPI Pidie ini akan kembali dilanjutkan hingga rampung. “Belum bisa saya simpulkan saat ini,” kata Fakrurazi, Senin (14/6) seperti dilansir dari sinarpidie.co.
Semula, terdapat empat bakal calon yang memperebutkan kursi Ketua KNPI Pidie periode 2021-2024 melalui Musda yang telah digelar sejak Sabtu (12/6). Mereka adalah Muhammad Fajri, Zulkifli, Mustafa dan Indra Abidin.
Terdapat 98 suara dalam Musda ini, yaitu 72 suara dari Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), 23 suara dari Pengurus Kecamatan (PK), satu suara dari DPD KNPI Aceh, satu suara dari KNPI Pidie, dan satu suara dari Majelis Pemuda Indonesia (MPI) KNPI Pidie. (IA)