Banda Aceh, Infoaceh.net – Setelah melewati berbagai tahapan seleksi dan penilaian ketat dari dewan juri, Saqti Aprilian dinobatkan sebagai Agam Banda Aceh 2025, sementara Cut Riska Adilla berhasil meraih gelar Inong Banda Aceh 2025.
Keduanya dinilai unggul karena memiliki wawasan luas, kepribadian santun, kemampuan komunikasi yang baik, serta gagasan konkret dalam memajukan sektor pariwisata Banda Aceh yang islami dan berkelanjutan.
Malam Grand Final Pemilihan Agam dan Inong Banda Aceh 2025 berlangsung di Gedung Teater Indoor Taman Budaya, Senin malam (10/11/2025).
Pemilihan duta wisata tersebut digelar oleh Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh. Acara dibuka oleh Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, yang hadir bersama Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah, Ketua DPRK Irwansyah, Sekda Jalaluddin, Asisten II Faisal, serta Plt Kepala Dinas Pariwisata Siswanto dan sejumlah kepala OPD terkait.
Wali Kota Illiza menegaskan bahwa ajang Agam dan Inong bukan sekadar lomba kecantikan atau ketampanan, melainkan wadah pembinaan karakter dan wawasan generasi muda yang berintegritas serta mencintai kota Banda Aceh.
“Pemilihan Agam dan Inong ini bukan hanya tentang siapa yang tampil menarik di panggung, tetapi tentang bagaimana anak muda Banda Aceh mampu menjadi duta pariwisata yang cerdas, berkarakter, dan menginspirasi,” ujar Illiza.
Tema tahun ini, “Banda Aceh Muda, Berdaya, dan Menginspirasi”, sejalan dengan visi Pemerintah Kota Banda Aceh dalam membangun generasi muda yang tangguh, inovatif, dan berjiwa kepemimpinan.
“Anak muda adalah masa depan kota ini. Dari panggung Agam dan Inong inilah akan lahir pemimpin masa depan yang siap membawa Banda Aceh ke arah yang lebih maju dan berdaya saing,” tambahnya.
Plt Kadis Pariwisata Banda Aceh, Siswanto, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan berharap agar duta yang terpilih mampu berperan aktif dalam memperkenalkan potensi Banda Aceh hingga ke tingkat nasional bahkan internasional.
“Kami berharap Agam dan Inong yang terpilih dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya. Mereka bukan hanya simbol kecantikan dan ketampanan, tetapi juga simbol semangat, kreativitas, dan kepedulian terhadap budaya serta pariwisata daerah,” ujarnya.
Malam penganugerahan ditutup dengan parade busana adat Aceh dari para finalis yang memukau penonton. Sorak tepuk tangan menggema ketika Saqti Aprilian dan Cut Riska Adilla melangkah ke depan panggung menerima selempang dan mahkota sebagai Agam dan Inong Banda Aceh 2025.
Dengan senyum bangga, keduanya berjanji akan menjalankan amanah tersebut sebaik mungkin sebagai duta wisata dan budaya Kota Banda Aceh.
“Kami ingin membawa semangat baru dalam mengenalkan Banda Aceh — bukan hanya sebagai kota sejarah dan religius, tapi juga kota yang kreatif, terbuka, dan berdaya muda,” ujar Saqti.
Cut Riska menambahkan bahwa ajang ini menjadi pengalaman berharga untuk terus belajar dan menginspirasi sesama anak muda.
“Menjadi Inong Banda Aceh tanggung jawab besar. Saya ingin mengajak teman-teman muda untuk bangga pada kotanya dan ikut berkontribusi dalam memajukan pariwisata Banda Aceh,” katanya penuh semangat.



