Banda Aceh, Infoaceh.net – Satuan Tugas (Satgas) Kota Banda Aceh dipimpin Asisten I Bidang Pemerintahan, Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat, Bachtiar, bersama Kadis Kesehatan Banda Aceh, Wahyudi, melakukan kunjungan ke sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Banda Aceh.
Kegiatan tersebut turut melibatkan tim Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Aceh, Tim Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, serta Puskesmas Kuta Alam.
Langkah ini merupakan bagian dari kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) untuk memastikan kesiapan SPPG dalam memenuhi persyaratan penerbitan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS).
Adapun lokasi yang dikunjungi antara lain: SPPG Gampong Keuramat (Yayasan Kurnia Cahaya Kurnia Jaya Abadi) Kecamatan Kuta Alam.
SPPG Gampong Mulia (Yayasan Gizi Utama Nusantara) Kecamatan Kuta Alam, dan SPPG Lamlagang (Yayasan Yakin Sehat Bergizi).
Selain kegiatan evaluasi, Dinas Kesehatan Banda Aceh bersama Puskesmas Kuta Alam juga memberikan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi para pekerja SPPG, yang dipusatkan di SPPG Gampong Mulia dan SPPG Ie Masen Kayee Adang, Kecamatan Syiah Kuala.
Dalam peninjauan tersebut, tim memeriksa penerapan berbagai aspek standar higiene dan sanitasi, seperti: SOP Personal Hygiene, SOP Hygiene Sanitasi, SOP Penyimpanan Bahan Makanan, SOP Pencucian Alat Makan dan Ompreng, Skema Pencucian Ompreng Manual, Ruang pengolahan dan pengemasan makanan, Area pemuatan serta SOP pendistribusian makanan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kabid Kesehatan Masyarakat, Syukriah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, drg. Supriady MKes, serta Kepala Puskesmas Kuta Alam, drg. Lia Silvianty Nasty, bersama jajaran.
Dalam arahannya, Bachtiar menegaskan penerapan standar sanitasi harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan di setiap SPPG untuk menjamin mutu pelayanan gizi kepada masyarakat.
“Pemerintah Kota Banda Aceh berkomitmen memastikan seluruh SPPG memenuhi standar sanitasi higienis yang telah ditetapkan. Pemantauan dan evaluasi ini merupakan bagian penting dari proses pengurusan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi agar kualitas layanan kepada masyarakat tetap terjaga sesuai regulasi,” tegas Bachtiar, Jum’at (31/10).
Kadis Kesehatan Kota Banda Aceh, Wahyudi, menambahkan pihaknya akan terus memberikan pendampingan teknis, pelatihan, dan pemantauan berkala bagi seluruh pengelola SPPG.
“Kami berupaya memastikan seluruh SPPG menjalankan standar operasional secara tepat, mulai dari kebersihan lingkungan, keamanan pangan, hingga kesehatan pekerja. Langkah ini agar semua SPPG di Banda Aceh dapat memperoleh SLHS dan berkontribusi optimal bagi peningkatan gizi masyarakat,” ujarnya.
Melalui kegiatan evaluasi ini, diharapkan seluruh pengelola SPPG di Banda Aceh dapat menerapkan praktik sanitasi higienis secara menyeluruh, sehingga kualitas pelayanan gizi kepada masyarakat semakin meningkat dan memenuhi persyaratan penerbitan SLHS.
Dinas Kesehatan Banda Aceh juga mengimbau agar setiap pengelola SPPG terus menjaga konsistensi dalam aspek keamanan pangan, kebersihan lingkungan, serta kesehatan pekerja, guna mendukung penyediaan makanan yang sehat, aman, dan bergizi bagi masyarakat kota.



