Selamatkan Hutan Aceh, Wali Nanggroe Dorong Pemerintah Tetapkan Hutan Adat Mukim
BANDA ACEH — Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haythar menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung penetapan hutan adat mukim di Aceh.
Menurut Malik Mahmud, hutan Aceh masih memiliki tutupan yang baik saat ini, karenanya perlu terus dijaga dan diselamatkan.
Salah satu upaya dengan terus mendorong pemerintah melakukan penetapan hutan adat mukim.
“Kita perjuangkan, kita selamatkan hutan Aceh melalui hutan adat mukim,” tegas Wali Nanggroe Aceh, dalam keterangannya, Kamis (14/12).
Hal itu disampaikan Wali Nanggroe saat kunjungan Hakim Tinggi Ad Hoc Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Aceh yang juga Lektor Kepala Hukum Lingkungan USK Dr Taqwaddin Husin SH SE MS, Sekretaris Pusat Riset Hukum, Islam dan Adat Universitas Syiah Kuala (PRHIA USK) Dr Teuku Muttaqin Mansur MH dan Panitia Serasehan Hutan Adat Zulfikar Muhammad di Meuligoe Wali Nanggroe Selasa, 13 Desember 2023.
Malik Mahmud mengapresiasi Pemerintah RI melalui Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya atas penetapan delapan hutan adat mukim oleh pemerintah pada 7 September 2023, yang SK-nya diserahkan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 18 September 2023 di GBK Jakarta.
Dengan kolaborasi berbagai pihak di antaranya, Universitas Syiah Kuala, tim Peneliti PRHIA USK, LSM, Pemerintah Aceh, Dinas terkait, para imuem mukim, Lembaga-lembaga adat, masyarakat, media massa, akhirnya, delapan hutan adat mukim untuk tahap awal ini telah ditetapkan oleh Pemerintah.
“Ke depan, perlu terus bersama-sama kita perjuangkan hutan adat mukim di wilayah kemukiman lainnya,” terangnya.
Taqwaddin di awal pertemuan menyampaikan, perjuangan hutan adat mukim di Aceh sudah cukup lama. Tahun 2005 sudah dibincangkan dengan cukup serius di berbagai tempat.
Bahkan tahun 2010, Taqwaddin menulis Disertasi tentang penguasaan dan pengelolaan hutan adat mukim.
“Alhamdulillah, cita-cita dan perjuangan terhadap penetapan hutan adat mukim dilanjutkan oleh junior saya, termasuk Dr Teuku Muttaqin Mansur, Dr Sulaiman Tripa, Dr M Adli Abdullah dan lainnya, serta Pusat Riset yang diketuai oleh Prof Dr Azhari SH MCL MA,” ungkapnya.