BANDA ACEH — Jamaah calon haji Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 02-BTJ Embarkasi Aceh, telah lepas landas dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) menuju Arab Saudi, Kamis (16/6).
Meski sempat tertunda selama 12 jam, pesawat Boeing 777-300ER milik Maskapai Garuda Indonesia yang mengangkut 390 jamaah tersebut didorong mundur ke taxiway pukul 13.16 WIB untuk lepas landas menuju ke Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdul Aziz (MED), Madinah.
Menurut Koordinator Humas dan Penerangan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Embarkasi Aceh Tajri bin Yakub, keterlambatan itu disebabkan adanya kendala teknis pada pesawat Garuda Indonesia.
Jemaah kloter 2 harusnya berangkat ke Madinah Kamis (16/6) sekitar pukul 01.50 dinihari. Pesawat disebut tidak dapat diberangkatkan karena proses perawatan.
Kloter BTJ 02 terdiri dari 136 jemaah laki-laki dan 254 jemaah perempuan. Masing-masing dari Kabupaten Bireuen sebanyak 117 jamaah, dari Kota Banda Aceh 70 jemaah, Kabupaten Aceh Tengah 58 jemaah, Aceh Tenggara 57 jemaah, Bener Meriah 55 jemaah dan 28 jemaah dari Gayo Lues.
Mereka juga didamping lima petugas kloter dan seorang Pemandu Haji Daerah.
Sementara itu, satu jamaah dinyatakan ditunda keberangkatannya bersama kloter 2 oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh.
“Ada satu jamaah dari Gayo Lues yang ditunda keberangkatannya karena sakit, sekarang sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin untuk perawatan lebih lanjut. Kalau sudah dinyatakan layak terbang oleh KKP (Karantina Kesehatan Pelabuhan) akan diberangkatkan bersama jamaah kloter lain,” kata Tajri.
Tajri juga menambahkan, ada 2 lagi kursi kosong dalam kloter ini.
“Totalnya ada 3 seat yang kosong. Satu karena ditunda, dua lagi memang kosong karena jamaah sudah batal berangkat karena sakit di daerah, tidak masuk ke Embarkasi Haji Aceh,” ujarnya.
390 jemaah yang dilepas keberangkatannya secara resmi oleh Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani, Rabu (15/6) sore, diperkirakan akan tiba di Madinah pukul 5 sore waktu setempat. (IA)