Setelah 40 Tahun, Aceh Targetkan Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2028
BANDA ACEH, Infoaceh.net — Pemerintah Aceh menargetkan agar Aceh kembali menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional tahun 2028.
Berbagai sarana dan prasarana bakal dipersiapkan sebaik mungkin jika Aceh ditunjuk sebagai tuan rumah.
“Sudah lebih dari empat dekade yang lalu Aceh menjadi tuan rumah MTQ Nasional di Masjid Raya Baiturrahman, semangat itu kini perlu kita hidupkan kembali,” kata Plt. Sekda Aceh, M Nasir Syamaun dalam rapat koordinasi pelaksanaan MTQ Aceh dan implementasi Syariat Islam, di Aula Kantor Dinas Syariat Islam Aceh, Kamis (7/8/2025).
Menurut Nasir, sebagai daerah syariat Islam, Aceh patut dan layak untuk menjadi panggung nasional bagi syiar Al-Qur’an.
Apalagi catatan kesuksesan Aceh dalam menyelenggarakan PON 2024 menjadi modal penting yang bisa dipertimbangkan pemerintah pusat.
“Kita percaya, dengan kekuatan sejarah, potensi sumber daya, dan kesiapan infrastruktur, Aceh siap menjadi tuan rumah MTQ Nasional 2028,” kata Nasir.
Dalam kesempatan itu, Nasir juga meminta Kepala Dinas Syariat Islam Aceh untuk mempelajari dan mempersiapkan sebaik mungkin persyaratan usulan menjadi tuan rumah.
Sementara terkait MTQ tingkat Provinsi Aceh yang bakal dilaksanakan tahun ini di Pidie Jaya, Nasir meminta semua pihak penanggungjawab menyiapkan setiap aspeknya dengan sebaik-baiknya, agar pelaksanaan MTQ nanti benar-benar berkesan, tertib, dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh pihak.
“Saya berharap rapat ini dapat berjalan dengan lancar, memberikan hasil yang konkret, dan membawa semangat baru dalam rangka persiapan MTQ ke-XXXVII di Pidie Jaya,” ujar Nasir.
Sementara Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, menyampaikan progres pembangunan gedung utama MTQ sudah mencapai 81 persen. Ia menargetkan akhir Agustus atau awal September arena utama itu bakal dirampungkan.
“Hari ini Pemkab Pijay akan mengurus pencairan dana dari provinsi tahap berikutnya di Badan Pengelolaan Keuangan Aceh, kami berharap pencairan bisa secepat mungkin agar proses pembangunan juga bisa lebih cepat,” kata Hasan Basri.