ACEH TIMUR – Korban meninggal dunia akibat ledakan dan kebakaran sumur minyak tradisional ilegal di Desa Mata Ie, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur bertambah satu lagi, sehingga menjadi dua orang.
Satu lagi korban meninggal dunia adalah Junaidi (31 tahun) alias Pontan, warga Gampong Blang Barom, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur setelah beberapa hari lalu mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Informasi tersebut disampaikan oleh Anggota DPR Aceh Iskandar Usman Al Farlaky, Selasa (15/3).
“Satu lagi korban meninggal dunia, Junaidi(31 tahun) alias Pontan, warga Gampong Blang Barom, Ranto Peureulak, Aceh Timur setelah beberapa hari menjalani perawatan di RSUDZA Banda Aceh,” kata Anggota DPRA Dapil Aceh Timur ini.
Junaidi meninggal dunia pada Selasa, 15 Maret 2022 sekitar pukul 08.45 WIB di RSUDZA Banda Aceh. Sebelumnya sudah menjalani operasi. Namun sejak Senin (14/3) malam, Junaidi kondisinya sudah tidak sadar.
“Almarhum Junaidi dibawa pulang ke kampung halaman di Gampong Blangbarom,” sebutnya.
Iskandar Usman Al-Farlaky yang juga Sekretaris Komisi V sudah berkomunikasi dengan pihak RSUDZA untuk keperluan pemulasaran jenazah dan fasilitas ambulance untuk kepulangan ke Ranto Peureulak.
“Ini adalah musibah, semoga keluarga tetap tabah,” tambah pria kelahiran Peureulak ini.
Sebelumnya, terang politisi Partai Aceh ini, Safrizal alias Dekgam, salah satu dari tiga korban kebakaran sumur minyak ilegal di Aceh Timur, juga mengembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan rujukan ke RSUDZA Banda Aceh di Bireuen. (IA)