BANDA ACEH – Senator DPD RI asal Aceh HM Fadhil Rahmi Lc MA meminta pihak medis untuk memeriksa riwayat penyakit yang diderita oleh siswa sebelum melakukan vaksinasi
Hal ini terkait adanya seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Lhokseumawe, Khana Darasa Naswa (15) tumbang dan terpaksa dirawat usai divaksin Covid-19, yang dilaksanakan di sekolah setempat, Rabu (22/9).
Berdasarkan informasi diperoleh, siswi tersebut masih duduk di kelas X (kelas 1) di SMK Negeri 1 Lhokseumawe. Siswi tersebut punya riwayat penyakit sesak nafas. Usai mendapat suntikan vaksin, siswi tersebut mual-mual, pusing dan muntah-muntah, sehingga korban terpaksa dirawat ke Rumah Sakit Umum Melati, Kota Lhokseumawe.
Vaksin remaja merupakan salah satu program yang sedang gencar-gencarnya disuarakan oleh Pemerintah Aceh belakangan ini.
Untuk menyukseskan kegiatan ini, Sekda Aceh Taqwallah dan Kadis Pendidikan Aceh Alhudri, bahkan sampai turun ke sekolah sekolah untuk melakukan sosialisasi kepada wali murid dan siswa.
“Seyogyanya sebelum dilakukan vaksin covid-19 terhadap siswa d sekolah, ada baiknya pihak medis terlebih dahulu melakukan pemeriksaan mendalam terhadap jenis penyakit yang diderita oleh siswa. Apakah siswa tersebut layak divaksin atau tidak,” kata pria yang akrab disapa Syech Fadhil ini.
“Agar kasus seperti yang dialami oleh Khana Darasa tidak terulang di tempat lain,” ujar senator yang dikenal dekat dengan kalangan dayah ini.
Menurut Syech Fadhil, pemeriksaan riwayat kesehatan siswa merupakan hal yang wajib agar vaksinasi berlangsung sukses tanpa korban.
“Agar kasus yang sama tidak terjadi lagi kepada siswa-siswa lain,” ujarnya lagi.
Syech Fadhil juga berharap Pemerintah Aceh melakukan pendampingan terhadap siswi bernama Khana yang tumbang usai vaksin di Lhokseumawe.
“Jangan korbankan satu anakpun di Aceh. Mereka masa depan kita. Vaksin harus sukses tanpa korban satu siswa pun. Karena mereka masa depan kita,” ujar sahabat Ustadz Abdul Somad (UAS) ini.
“Periksa yang benar dan teliti sebelum divaksin. Kalau ada siswa dalam kondisi tak memungkinkan, jangan dipaksa. Satu lagi, izin dari orang tua siswa jangan diabaikan,” pungkasnya. (IA)