Banda Aceh — Refleksi peringatan 16 tahun musibah Tsunami Aceh pada 26 Desember 20120 diselenggarakan sesuai dengan Protokol Kesehatan (Prokes) masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Masyarakat dapat mengikuti seluruh rangkaian acaranya secara langsung, antara lain, melalui channel youtube Disbudpar Aceh, pada Sabtu 26 Desember 2020, mulai pukul 08.00 WIB.
“Peringatan tsunami kali ini terpaksa digelar secara daring dan luring untuk menghindari kerumunan dan menangkal penularan virus Corona,” tutur Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Jum’at (25/12).
Peserta yang diundang ke tempat penyelenggaraan acara refleksi 16 tahun tsunami, di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya, Banda Aceh, juga sangat dibatasi dan diatur jarak minimal satu meter di kiri-kanan dan muka-belakang.
Selain membatasi peserta yang hadir, rangkaian acara pun dibuat sangat minimalis. Usai acara zikir dan doa bersama langsung dilakukan pemutaran video ucapan selamat dari Forkopimda Aceh. Kemudian dilanjutkan pembacaan Ayat Suci Alquran dan Salawat Badar.
Usai Salawat Badar, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu Hymne Aceh dan pemutaran video singkat sejarah tsunami Aceh. Santunan kepada anak-anak yatim diberikan secara simbolis setelah sambutan dan arahan Gubernur Aceh. Selanjutnya, refleksi tsunami diakhiri dengan tausiyah dan doa bersama.
Tausiyah refleksi 16 tahun tsunami Aceh akan disampaikan oleh Prof Dr Fauzi Saleh S.Ag Lc MA, Guru Besar Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, menggantikan Syekh Ali Jaber yang saat ini dalam kondisi kurang sehat di Jakarta.
“Seluruh rangkaian acara refleksi 16 tahun tsunami kali ini disesuaikan dengan Prokes, yakni dikondisikan sesingkat mungkin namun tanpa mengurangi kehidmatan memperingati detik-detik bencana tsunami yang melanda Aceh 16 tahun silam,” ungkap. (IA)