Anggota DPD RI Asal Aceh, Fadhil Rahmi serahkan bantuan untuk masyarakat Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur.
Banda Aceh – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi Lc, yang akrab disapa Syekh Fadhil, menjadikan sejumlah kawasan pedalaman Aceh sebagai daerah binaan untuk pembangunan dan penguatan mutu pendidikan Aceh.
Salah satunya Desa Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur.
Daerah ini terdapat jauh di pedalaman Aceh Timur, dan untuk mencapai daerah itu harus melalui transportasi sungai dari Kuala Simpang, ibukota kabupaten Aceh Tamiang. 6 jam perjalanan naik perahu. Pergi mesti nginap baru besoknya bisa pulang. Infrastruktur dan sarana pendidikan serta kesehatan di Tampur Paloh masih jauh dari kata layak.
Syekh Fadhil sendiri telah beberapa kali mengunjung Desa Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jernih. Kunjungan pertama bersama alumni Dayah Darul Arafah atau IKAPDA Aceh.
Kegiatan pada kunjungan pertama berupa penanaman pohon kurma. Kegiatan ini dilakukan jauh sebelum Syekh Fadhil jadi senator.
Namun Syekh Fadhil sendiri kemudian mengaku terpikat dengan keramahan dan kesederhanaan warga di Tampur Paloh. Hal ini pula yang kemudian membuat mantan Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh itu kembali berkunjung seusai dilantik menjadi senator Aceh.
Kegiatan kunjungan kedua setelah jadi senator, berupa pengobatan gratis dan penyerahan bantuan untuk sekolah swasta yg digagas oleh Bang Alimuda dan kawan-kawan yang tergabung dalam Yayasan Anak Merdeka sejak beberapa tahun silam.
Kemudian hasil tindaklanjut pasca kunjungan, senator Aceh itu menyerahkan bantuan untuk perluasan kawasan sekolah (pembelian tanah) seluas setengah hektare, penyerahan sarana olahraga berupa bola dan net.
Syekh Fadhil juga menyerahkan bantuan pembangunan ruang belajar sebesar Rp 20 juta yang merupakan sumbangan dari Tuan Guru Bajang (TGB).
Pada kegiatan kedua, selain pengobatan gratis juga ada penyerahan buku-buku bacaan dan quran. Sumbangan buku ini merupakan salah satu ciri khas dari senator muda itu ketika turun ke tiap daerah. Buku dinilai mampu membuka wawacara dan cakrawala berpikir anak bangsa.