Tenaga Kesehatan Aceh melakukan pemeriksaan sampel swab covid-19
Banda Aceh — Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Aceh mengapresiasi tim medis dan tenaga kesehatan (Nakes) yang tak kenal libur dan cuti bersama. Mereka tetap melaksanakan tugas di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Begitu juga tim surveilans terus melakukan kontak tracing di lapangan, sehingga kasus-kasus baru hasil tracing kontak erat dengan penderita Covid-19 terus ditemukan.
Informasi tersebut disampaikan Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Jum’at (30/10) malam. Menurutnya, sektor kesehatan merupakan bidang pekerjaan yang berdenyut 24 jam. Pelayanan tidak boleh berhenti di pelbagai unit pelayanan.
“Pelayanan rumah sakit, kontak tracing, dan uji laboratorium, tak berhenti sebelum, dan apalagi dalam masa pandemi covid-19 ini,” ujarnya.
Saifullah menghimbau tenaga kesehatan di bidang promosi kesehatan untuk meningkatkan promosi dan edukasi tempat-tempat wisata, dan memastikan protokol kesehatan dijalankan sebagaimana mestinya.
Menurut mantan Kasie Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Aceh itu, tenaga kesehatan masyarakat merupakan benteng pertahanan pertama agar masyarakat tetap sehat, dan tidak sampai terserang penyakit. Mereka membidangi upaya preventif dan promotif.
“Bila benteng preventif dan promotif kedodoran, dikhawatirkan kasus Covid-19 akan melonjak usai libur dan cuti bersama ini. Akibatnya, rumah sakit maupun tempat isolasi bisa penuh dan pelayananan kesehatan menjadi tidak optimal lagi,” katanya.
Karena itu, lanjutnya, masa pandemi Covid-19 ini merupakan waktu emas bagi tenaga kesehatan lingkungan maupun tenaga kesehatan masyarakat untuk proaktif dan berkreasi secara optimal sesuai bidang keahliannya, yakni preventif dan promotif.
“Mari semua tenaga kesehatan di segala lini proaktif dan gencar melakukan upaya-upaya preventif dan promotif di tengah-tengah masyarakat,” ajak SAG.
Sementaravitu, kasus baru positif covid-19 yang dilaporkan hari ini, Jum’at (30/10) bertambah sebanyak 21 orang lagi, sembuh 7 orang, dan 3 orang meninggal dunia.
Sehingga kasus Covid-19 Aceh secara akumulatif sejak 27 Maret 2020 sudah mencapai 7.394 orang. Penderita yang sedang dirawat saat ini 1.601 orang, sembuh 5.522 orang, dan 271 orang meninggal dunia.
Kasus konfirmasi baru positif covid-19 Aceh sebanyak 21 orang, meliputi warga Bireuen dan Kota Langsa sama-sama 4 orang. Warga Aceh Selatan, Aceh Tamiang, Aceh Utara, Banda Aceh, dan Kota Lhokseumawe, masing-masing 2 orang. Selanjutnya, warga Aceh Jaya dan Aceh Timur sama-sama 1 orang. Sisanya, 1 orang dari luar daerah.
Sementara itu, penderita Covid-19 yang dilaporkan sembuh sebanyak 7 orang, masing-masing warga Aceh Tamiang sebanyak 4 orang, Aceh Barat Daya sebanyak 2 orang, dan warga Kota Sabang 1 orang.
“Penderita Covid-19 Aceh yang dilaporkan meninggal dunia sebanyak 3 orang, masing-masing 1 orang warga Aceh Singkil, Pidie Jaya, dan Aceh Tamiang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Jubir Covid-19 Aceh itu, melaporkan kasus-kasus probable di Aceh secara akumulasi sebanyak 600 orang. Dari jumlah kasus probable tersebut, 54 orang dalam penanganan tim medis (isolasi RS), 514 sudah selesai isolasi, dan 32 orang meninggal dunia.
Sedangkan jumlah kasus suspect di seluruh Aceh hari ini telah mencapai 3.654 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.423 orang sudah selesai masa pemantauan (selesai isolasi), 224 orang dalam proses isolasi di rumah dan 7 orang isolasi di rumah sakit. (IA)