Adapun alat pelindung diri (APD) yang paling sering digunakan oleh responden adalah masker bedah (80%) dan handscoen atau sarung tangan (55,7%) dan dalam survey ini juga terungkap bahwa 77,9% tenaga kesehatan yang menjadi responden masih kesulitan dalam memperoleh APD saat bertugas.
Untuk itulah, dari hasil kajian ini maka Unsyiah memberikan beberapa rekomendasi kepada Pemerintah Aceh. Pertama, memberikan pelatihan yang memadai tentang upaya proteksi diri dan penggunaan APD bagi tenaga kesehatan di provinsi Aceh secara merata.
Kedua, memastikan ketersediaan APD bagi tenaga kesehatan, mulai dari mereka yang bekerja di rumah sakit rujukan Covid-19 sampai ke tingkat layanan primer.
Ketiga, menjamin kesejahteraan baik materiil maupun sosial bagi tenaga kesehatan terutama mereka yang melakukan pelayanan/penanggulangan wabah Covid-19 secara langsung.
Keempat, memberikan jaminan kesehatan bagi tenaga medis dengan asuransi kecelakaan kerja terbaik, mengingat risiko yang mungkin dialami pada saat menangani pasien Covid-19 sangat tinggi.
Kelima, menyediakan asuransi jaminan hidup bagi keluarga yang ditinggal jika ada tenaga medis yang gugur dalam menjalankan tugas mulia menangani pasien Covid-19.
“Melalui kajian ini, kita berharap pemerintah bisa memberikan dukungan penuh kepada tenaga kesehatan. Begitu pula masyarakat, agar tidak mengucilkan mereka yang telah berjuang menghadapi pandemi ini,” pungkas dr. Ichsan. [*]