Menanggapi hal tersebut, Tgk H Faisal Ali selaku Ketua MPU terpilih menyatakan siap mendukung berbagai kebijakan Pemerintah Aceh yang berkaitan dengan serangan-serangan terhadap Islam.
Dalam pertemuan tersebut, Ulama yang akrab disapa Lem Faisal itu menjelaskan, bahwa MPU Aceh sudah mengukuhkan 47 Anggota MPU pada tanggal 25 April. Hanya ada 1 orang yang berhalangan hadir karena sedang melakukan ibadah Umrah. Terhadap seorang anggota ini, MPU akan melakukan pengukuhan susulan.
Selanjutnya, pada 26 April, MPU melakukan pembahasan Tata Tertib Pemilihan Pimpinan, jelang siang para peserta melakukan pemilihan pimpinan.
“Alhamdulillah semua mekanisme sudah kita lakukan. Jadi, terkait pengukuhan kami berharap Pak Gubernur dapat menyediakan waktu dan mengukuhkan pimpinan. Kami tetap menyesuaikan dengan jadwal Pak Gubernur,” ujar Lem Faisal.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur menyampaikan selamat atas lancarnya rangkaian kegiatan pemilihan pimpinan dan anggota MPU Aceh.
“Yang membuat saya bahagia, MPU bebas dari intervensi. Jadi, ke depan saat saya tidak lagi menjadi Gubernur, dapat menjadi saksi, bahwa tidak ada nuansa politis dan intervensi pada prosesi pemilihan. Terima kasih juga kepada Kepala Sekretariat yang telah menyukseskan kegiatan ini. Kepada Lem Faisal dan seluruh pimpinan MPU, Pemerintah Aceh berkomitmen untuk bekerja sesuai koridor dan tanpa melewati garis dan ketentuan yang berlaku,” ujar Nova menegaskan.
Sebagaimana diketahui, Tgk H Faisal Ali telah terpilih sebagai Ketua MPU Aceh periode 2022-2027. Selain Lem Faisal, juga terpilih Tgk Hasbi Albayuni, Dr Muhibbuthabari dan Dr Tgk M Hatta sebagai Wakil Ketua MPU Aceh.
Pada pertemuan tersebut, Gubernur Aceh turut didampingi oleh Kepala Sekretariat MPU Aceh Murni. (IA)