Forkopimda Aceh foto bersama dengan Pengurus MPTT-I Aceh di Gedung Kejati Aceh, Rabu (11/11)
Jakarta — The Jokowi Center mengapresiasi langkah Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh yang telah mengundang dan berdialog dengan Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia (MPTT-I) Aceh pada Rabu (11/11) di Banda Aceh.
Dalan pertemuan yang berlangsung di Gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Kajati Aceh Muhammad Yusuf, Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Hassanudin, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Aceh, Pimpinan MPTT Asia Tenggara, Abuya Syekh Haji Amran Waly Al-Khalidy beserta sejumlah pengurus MPTT-I Aceh.
“Kami berharap melalui dialog ini ditemukan titik temu dan bisa memahami tentang MPTT-I,” ungkap Direktur Eksekutif Teuku Neta Firdaus, dalam keterangannya, Kamis (12/11/2020).
Teuku Neta menuturkan melalui pertemuan itu, hal- hal yang tidak dipahami selama ini bisa langsung ditanyakan kepada pengurus MPTT-I. Dengan saling memahami, maka hal-hal yang menjadi ganjalan hati selama in tidak akan terjadi lagi.
Menurut Teuku Neta, pro aktif Pemerintah Aceh dalam menjembatani polemik pemahaman agama sangat dihargai agar tidak terjadi konflik horizontal. Dengan Islam di Serambi Mekkah kembali bangkit dan berjaya.
“MPTT-I itu tempat umat berzikir secara berjamaah agar hati tenteram dan semakin dekat dengan Allah,” sebut Teuku Neta.
Bulan lalu The Jokowi Center telah mengajak Pemerintah Aceh untuk mengundang pengurus MPTT-I untuk berdialog. Seruan yang disampaikan ke berbagai pihak dan media ditindaklanjuti oleh Kejaksaan Tinggi Aceh.
“Kita sepakat dengan yang disampaikan oleh Abuya Amran Waly dalam silaturrahmi itu bahwa dalam kehidupan ini jika ada yang kurang tahu menjadi tahu, sunnah Rasulullah SAW mengajarkan kita membangun komunikasi yang baik,” pungkas Teuku Neta. (IA)