Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal M.Eng.
Banda Aceh — Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) telah menyediakan 3.000 reagen (pereaksi kimia) untuk melakukan tes swab tenggorokan dengan menggunakan sistem Real Time Polymerase Chain Reaction (PCR) secara gratis, untuk pemeriksaan massal Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Aceh.
“Unsyiah sediakan lebih 3.000 tes PCR dan akan melakukan tes massal di seluruh Aceh, apabila ada permintaan dari Bupati atau Walikota dengan gratis,” ujar Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal M.Eng, Sabtu (30/5) siang.
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana angka real kasus Covid-19 di Aceh. Selama ini, test yang sudah dilakukan angkanya sangat kecil, tidak sampai 1 persen dari jumlah penduduk yang tercatat.
Idealnya, tambah Samsul, uji kesehatan harus dilakukan minimal untuk 1 % rakyat Aceh.
Sementara kata Prof. Samsul, di negara lain tingkat pemeriksaan PCR untuk mengetahui jumlah jumlah kasus Covid-19 di wilayahnya sudah di atas 10 persen dari jumlah penduduk. Sementara, di Aceh persentase pemeriksaan baru sekitar 0,0005 persen saja.
Menurut Prof. Samsul Rizal, Aceh belum dapat dikatakan bebas atau tidak dari corona, masih atau tidak massif terserang, karena uji kesehatan belum dilakukan secara optimal.
“Bagaimana kita bisa katakan Aceh bebas dari Covid-19, kecuali kita sudah periksa secara massal sekitar 1 persen. Dibandingkan negara lain yang periksa persentasenya lebih dari 10 persen,” katanya.
Prof. Samsul Rizal mengaku khawatir dengan kondisi Aceh saat ini dimana kampanye new normal didengungkan di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah Aceh baru melakukan tes sebanyak 0,0005 % dari total 5 juta rakyat Aceh.
Menurut Samsul, tes kesehatan terkait apakah rakyat Aceh terjangkit atau tidak, belum dilakukan secara massif oleh Pemerintah Aceh. Kondisi tersebut sangat meresahkan. Tidak ada yang tahu kondisi sebenarnya yang sedang berlangsung di Aceh.
Ditambahkan Prof. Samsul Rizal, tes swab PCR massal ini dilakukan dalam rangka implementasi Tridarma Perguruan Tinggi dan bentuk dukungan pihaknya, untuk meringankan beban masyarakat menuju pemberlakuan New Normal, yang akan diterapkan oleh Pemerintah.