USK Tata Ulang Peta Jabatan, Siap Angkat Pegawai Tetap PTN-BH
Banda Aceh, Infoaceh.net — Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menggelar Bimbingan Teknis (BIMTEK) penyusunan Analisis Jabatan (ANJAB), Analisis Beban Kerja (ABK) dan peta jabatan.
Berlangsung di aula FMIPA USK, Rabu (20/8/2025), kegiatan ini bertujuan menyesuaikan struktur ketenagakerjaan dengan status USK sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).
Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan USK Prof Dr Marwan SSi MSi mengungkapkan bimtek ini merupakan salah satu ‘pekerjaan rumah’ yang harus segera diselesaikan setelah penetapan USK sebagai PTN-BH pada 2022.
“Alhamdulillah, pasca ditetapkan, berbagai penyesuaian telah kita lakukan, seperti pembentukan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) baru, serta penyesuaian di bidang perencanaan, penganggaran, dan keuangan. Satu lagi PR kita yang harus segera dituntaskan adalah terkait kepegawaian,” ujar Prof Marwan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan USK sudah berencana mengangkat pegawai tetap PTN-BH sejak tahun 2023, namun terkendala berbagai hal.
“Insya Allah, mudah-mudahan tahun ini dapat kita laksanakan,” tambahnya.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Universitas Airlangga (UNAIR), yaitu Tri Suksmono Asung Raharjo SE MHum yang menjabat Sekretaris Direktorat Sumber Daya Manusia UNAIR.
Prof Marwan menyebut UNAIR sebagai salah satu dari sedikit PTN-BH yang sudah berhasil mengangkat pegawai tetap.
Ia berharap pengalaman dari UNAIR dapat menjadi panduan berharga bagi USK.
Sementara Direktur Direktorat Sumber Daya USK Husaini SSi MM menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya reformasi birokrasi dan penataan manajemen SDM di lingkungan USK.
“Dokumen ANJAB dan ABK menjadi landasan penting dalam menentukan struktur organisasi yang ideal, efisien, dan mampu mendukung pencapaian kinerja institusi,” ujar Husaini.
“USK sudah tumbuh menjadi dewasa, dengan jumlah mahasiswa kurang lebih saat ini mencapai 48.000 orang. Kampus ini sudah mandiri secara regulasi, ekonomi, dan lainnya. Untuk meningkatkan pelayanan, kita perlu meningkatkan kualitas tenaga dosen dan tenaga kependidikan. Kita butuh gambaran yang jelas seberapa banyak tenaga yang diperlukan,” tambahnya.